Bergabung dengan koalisi pemerintahan tidak memberikan keuntungan bagi Partai Amanat Nasional (PAN) hingga hari ini.
- Bahas Status Gibran, Prabowo Pastikan Segera Menghadap Megawati
- Dinas PU SDA Jatim gelar Mantu Banyu untuk Sukses Pengelolaan Irigasi
- Bambang Pacul: Pendidikan Politik Jadi Syarat Mutlak Demokrasi Ideal
Begitu pendapat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, saat dimintai pandangannya terkait potensi PAN di Pemilu Serentak 2024.
"Saya nilai PAN telah salah mengambil keputusan, tapi hal ini belum terlambat (untuk diubah)," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (19/2).
Jerry mengatakan, bentuk keuntungan yang paling nyata dari bergabungnya parpol ke dalam koalisi penguasa adalah mendapat kursi di kabinet.
"Sejak awal saat mereka memutuskan paling tidak berharap 'durian runtuh' ada kursi di kabinet," tuturnya.
Di samping itu, keuntungan lainnya yang seharusnya didapat PAN adalah berkah elektoral. Namun, selama beberapa waktu ke belakang justru sejumlah lembaga survei mencatat elektabilitas PAN jauh tertinggal dari partai oposisi seperti Partai Demokrat.
"PAN dirugikan dengan tingkat elektabilitasnya kalah telak dari Demokrat. Ngapain bertahan di koalisi dengan public policy yang amburadul," demikian Jerry.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Menag Usulkan Biaya Haji Rp 69 Juta per Jemaah
- Ribuan Santri di Tuban Mengamini Doa dari Pengasuh Ponpes Assalam Untuk AHY
- DPRD Jatim Sambut Baik Pencairan Tunjangan Guru ASN Mulai Maret 2025