Tabloid Obor Rakyat terbit lagi di tengah kampanye Pilpres 2019. Tabloid ini sempat menjadi kontroversi ketika kampanye Pilpes 2014.
- Ganjar Bisa Dijadikan Juru Kampanye Puan
- Korban Gempa 7,6 Magnitudo di Papua Nugini Bertambah, 7 Orang Meninggal
- Prabowo Kecewa dengan Sikap Barat Saat Palestina Dibombardir
"Ini menyesatkan, jualan gagal di Pemilu 2014. Harusnya bertaubat jika pernah percaya dengan Obor Rakyat," ungkap Lucius dalam diskusi "Obor Rakyat, Masih Percayakah Kita?" yang diinisiasi Relawan Bergerak Bersatu (RBB) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/3).
Lucius mengatakan 2019 adalah pertarungan ulang Jokowi dengan Prabowo dan reborn Obor Rakyat juga menjadi kelahiran ulang. Kata dia, sulit mengatakan jika kemunculan Obor Rakyat tidak berkaitan dengan politik.
"Di masa lalu, Obor Rakyat bermain di lahan ini dan kini muncul lagi pada moment sama di tahun politik. Saya kira situasi kemunculan Obor Rakyat saat Pemilu hampir sama. Ini pertandingan ulang dan sulit untuk menyangkal hadirnya lagi dalam konteks sama gagal mencapai hasil," bebernya.
Sementara itu, pengamat politik IPI Jerry Massie berpesan agar Obor Rakyat bisa menjadi media corong politik kulkas bukan politik kompor. Kulkas itu mendinginkan dan kompor sebaliknya.
Menurutnya, Obor Rakyat bukanlah media petarung, harusnya laksanakan saja acara launchingnya.
Peluncuran kembali Obor Rakyat yang sedianya dilakukan pada Jumat malam kemarin di Gedong Joang, Cikini, Jakarta Pusat, resmi dibatalkan.
Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setyardi tidak menyebutkan alasan pasti pembatalan peluncuran. Sejauh ini yang sudah diketahui publik adalah, rencana peluncuran tabloid itu ditolak oleh pihak Lembaga Pemasyarakatan yang memberikan cuti bersyarat kepada dirinya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respons Pesan Megawati, Dudung Harap BIN Juga Netral
- Bangun Kerja Sama Besar, Eri Cahyadi Daftar Calon Wali Kota di PKB
- Syahrial Nasution: Istana Simbol Keadilan, Bukan Tempat Perlindungan Raffi Ahmad Atas Kecerobohannya