#vaksin

Perusahaan biofarmasi China, Sinovac Biotech mengklaim siap untuk menggandakan kapasitas produksinya menjadi 2 miliar dosis vaksin Covid-19 per tahun.

Produsen pembuat obat asal Amerika, Pfizer mengumumkan pada Rabu (31/3) bahwa vaksin Covid-19 buatannya aman dan sangat protektif pada anak-anak berusia 12 tahun. 

Eropa dikabarkan akan melakukan embargo vaksin AstraZeneca. Jika benar, berarti pemerintah dalam negeri harus benar-benar mengantisipasi vaksin buatan Inggris tersebut. 

Indonesia memiliki preferensi tersendiri dalam memilih vaksin, di mana selain keamanan dan efektifitas, kehalalan juga menjadi prioritas. Pasalnya, Indonesia merupakan mayoritas berpenduduk Muslim terbesar di dunia. 

Sebanyak 130 ribu Prajurit TNI menjalani vaksinasi Covid-19 AstraZeneca. Vaksinasi ini dilakukan secara serentak di 10 provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT, Maluku, Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Papua. 

Meski sejumlah negara di Eropa masih memberlakukan penangguhan vaksin Covid-19 AstraZeneca setelah muncul kasus kematian akibat pembekuan darah, namun epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menekankan bahwa tidak ada isu keamanan berbasis sains yang membuat penggunaan vaksin AstraZeneca harus ditangguhkan atau dihentikan. 

Polemik kehalalan vaksin Covid-19 AstraZeneca terus bergulir. Penetapan fatwa haram Majelis Ulama Indonesia (MUI) muncul akibat adanya penggunaan tripsin babi. 

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi kembali mengunjungi beberapa puskesmas untuk melihat para lansia divaksin.

Satgas Penanganan virus corona baru (Covid-19) meminta fasilitas kesehatan (Faskes) yang menyelenggarakan vaksinasi tidak menolak warga lanjut usia (lansia) untuk menerima vaksin kedua.

Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Kabupaten Mojokerto, KH. Asep Saifuddin Chalim menyampaikan penolakan atas vaksin AstraZeneca. Alasannya, vaksin tersebut haram. 

Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menyebut vaksin Covid-19 yang diproduksi AstraZeneca di SK Bioscience Co.Ltd., Andong, Korea Selatan, haram. Namun MUI Jawa Timur justru menyebut vaksin AstraZeneca halal dan suci. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mempunyai pedoman baku dalam mengeluarkan fatwa, yaitu tidak menjadikan produk jadi vaksin sebagai bahan uji kesucian dan kehalalan. Tetapi juga dengan menelusuri proses pembuatannya. Sehingga terkait vaksin Covid-19 yang berasal dari AstraZeneca, MUI tidak menjadikan uji laboratorium untuk menetapkan fatwa. 

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menganjurkan masyarakat agar tidak mengunggah data sertifikat bukti telah divaksin ke media sosial. Termasuk juga tidak dianjurkan untuk membagikan data sertifikat bukti tersebut kepada pihak lain. Hal ini untuk menjaga keamanan data pribadi masyarakat yang menerima vaksin tersebut. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut vaksin AstraZeneca menggunakan bahan dari babi dalam proses pembuatannya. Meski mengandung babi, MUI tetap membolehkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena faktor kedaruratan.

Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Kabupaten Jombang disambut dengan sholawat oleh para santri. Kepala negara meninjau vaksinasi para tokoh, ulama dan santri di Pendopo Kabupaten Jombang dan juga melalui virtual vaksin serentak.