Selain giat menguatkan jaringan organisasi dan menghidupkan cabang maupun kampus, tahun ini Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim sedang giat-giatnya mencetak kader unggulan di berbagai bidang.
- Agar Peminat Mobil Listrik Bertambah, Tim Antasena PCEV ITS Rancang Portable Charger Berbasis Green Hydrogen
- Gelar Webinar ASN Belajar, Wali Kota Eri Ingatkan Jajarannya Soal Korupsi dan Pungli
- Banyak Perusahaan Curang Lakukan PHK Jelang Lebaran untuk Hindari THR
Sepanjang 2019, ISNU Jatim telah menggelar tiga angkatan MKNU di tiga wilayah. Angkatan pertama untuk wilayah Pantura dilaksanakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat, Lamongan.
Angkatan kedua untuk wilayah Mataraman digelar di Ponpes Ulul Albab Nganjuk, dan angkatan ketiga untuk wilayah Tapal kuda di Ponpes Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.
Sedangkan angkatan keempat untuk wilayah Gerbangkertasusila akan dilaksanakan di Ponpes Bhumi Shalawat Sidoarjo, akhir Januari 2020.
"Melihat perkembangan NU ke depan dan kondisi negara yang kian diterpa kemajuan tak terbatas, kita butuh penguatan kader unggul," kata Prof Mas'ud.
"PW ISNU memberi instruksi kepada cabang-Cabang dan pengurus PW ISNU yang belum mengikuti pengkaderan," imbuhnya.
Pria yang juga Direktur Pascasarjana Universitas Islam Malang (Unisma) itupun bertekad mencetak kader berkualitas luar biasa. "Kita tak mau kompromi dg banyaknya tantangan ke depan. ISNU akan menembus batas," tandasnya.
Ya, sejak terpilih menjadi ketua ISNU Jatim lewat Konferwillub, 21 Juli 2018 dan dilantik pada 12 Agustus 2018, berbagai gebrakan program dilakukan sosok yang matang berjenjang di IPNU, PMII dan Lakspesdam serta yayasan sosial tersebut.
Prof Mas'ud berupaya mencetak kader unggul di empat level sekaligus, yakni mantap secara ideologis ke-Aswajaan, unggul secara profesional di keilmuan dan profesi, kuat secara sosial kemasyarakatan yang bisa menggerakkan, serta mencetak kader nasional yang berkarakter.
Tidak itu saja, ISNU Jatim juga membuat terobosan dengan menggaet kelompok milenial, kelompok muda kampus, dan pesantren berbakat.
Hal itu diwujudkan lewat sukses menyelenggarakan Duta ISNU Jatim dengan peserta tak kurang dari 600 kader muda, yang seratus di antaranya masuk camp pendadaran di Surabaya akhir tahun lalu.
"Tahun ini ISNU Jatim menggandeng BUMD dan BUMN yang peduli kader unggul, untuk bekerja sama dalam penyelenggaraan Duta ISNU 2020 pertengahan tahun ini," katanya.
Sebelum berkiprah di ISNU Jatim, Prof Mas'ud yang mantan ketua PMII Kota Malang 1990-an dikenal bertangan dingin dalam mencetak kader dan mengendalikan beberapa organisasi sosial.
Prof Mas'ud yang basisnya akademisi bidang pemerintahan, juga mengenyam pengalaman profesionalnya di kantor Staf Khusus Presiden, Kantor Kementerian Sosial era Mensos Khofifah Indar Parawansa, serta mendorong Masjid Sabilillah Malang menjadi masjid percontohan nasional.
Menurut Mas'ud, sudah waktunya energi dicurahkan untuk menguatkan pengkaderan di segala bidang. Terlebih NU sudah punya segalanya, dan Indonesia memasuki masa dengan situasi dunia pancaroba.
"Tapi masa depan tantangannya sangat berat, maka pilihan saya adalah di bidang pengkaderan," tegasnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Begal Payudara Ditangkap, Pelaku Ternyata Sarjana Teknik
- PD Pasar Surya Sosialisasikan Revitalisasi Pasar Keputran Selatan
- Keren! Surabaya Terpilih Jadi Pilot Project Wisata Medis