Ada beberapa alasan yang menjadikan Presiden Joko Widodo serius untuk memindahkan Ibukota negara ke Kalimantan Timur. Salah satunya ia ingin mengubah pola pikir yang selama ini tersentralisasi di Pulau Jawa.
- Pimpinan KPK Dinilai Sudah Tepat, Pemberhentian Pegawai Adalah Kewenangan Kemenpan RB
- KPU Tetapkan 10 Parpol Peserta Pemilu 2024 Tak Lolos Parlemen
- QA Janji Beli Helikopter untuk Masyarakat Pulau Bawean Jika Menang Pilkada Gresik 2020
Selain itu, Jokowi ingin adanya pemerataan dalam bidang ekonomi. Hal ini juga merupakan cita-cita presiden pertama RI, Soekarno.
"Tantangan yang ada menuju ke sana. Di Jawa penduduknya 56 persen dari seluruh penduduk yang jumlahnya 149 juta. Kemudian PDB ekonomi 58 persen ada di pulau Jawa. Paling gede ada di Jakarta, sehingga perlu yang namanya pemerataan,†sambungnya.
Terpilihnya Kalimantan Timur, menurut Jokowi lantaran jauh dari ancaman bencana seperti gempa bumi dan tsunami.
"Baik gempa, tsunami, maupun banjir. Kedua, lahan yang ada tersedia. Ketiga, titik pertumbuhan baru,†tandasnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Harga Pertalite Bakal Naik, Pemerintah Pilihannya Mau Terus Bakar Uang atau Subsidi Langsung Rakyat?
- KPU Pastikan Rekrutmen PPK dan PPS Pemilu 2024 Tidak "Dagang Sapi"
- Ketua Komisi A DPRD Jatim Apresiasi Capaian Pemprov Raih Predikat WTP Untuk Kesembilan Kali