Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo dan Maruf Amin pada 20 Oktober mendatang, Jokowi terlihat masih bimbang dalam memilih para pembantu. Setidaknya ada tiga faktor yang masih dipertimbangkan mantan walikota Solo itu.
- Mahfud Sebut Pengalihan Tanah Asing Banyak di Era SBY, Politisi Demokrat: Pak Menteri Harus Bicara Berdasarkan Fakta
- HMI Tuntut Pertanggungjawaban Menteri Bahlil Lahadalia Terkait Konflik Rempang
- Mas Ibin dan Mbak Elim Diskusi Bareng Masyarakat Bangun Kota Blitar Lebih Sae
Kepada Jokowi, pria yang akrab disapa Cak Nanto itu mengingatkan mengenai bahayanya pemerintah tanpa ada partai yang menjadi oposisi.
Pasalnya, posisi sebagai tukang kritik pemerintah itu akan diambil oleh rakyat. Artinya Jokowi akan berhadapan dengan gerakan jalanan rakyat.
"Kalau misalnya tidak ada oposisi nanti, kemungkinan Pak Jokowi akan berhadapan dengan rakyatnya yang memiliki kekuatan-kekuatan kelompok untuk melakukan demokrasi jalanan dan sebagainya," tutur Cak Nanto.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengamat: Kekerasan dalam Demo Mahasiswa Didesain Penyusup untuk Alihkan Agenda Utama
- Emak-emak di Jember Dorong Gus Fawaid Maju Sebagai Calon Bupati Jember
- Jutaan Buruh Siap Gelar Mogok Nasional Awal Desember Nanti