Tantangan TPS Terpencil di Jember: Tak Bisa Dilalui Kendaraan hingga Tanpa Aliran Listrik PLN

Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi, jalan kaki saat meninjau lokasi TPS terpencil/Ist
Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi, jalan kaki saat meninjau lokasi TPS terpencil/Ist

Meski menggunakan kendaraan Jeep Offroad, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi tidak bisa sampai menjangkau ke lokasi TPS (tempat pemungutan suara) terpencil kawasan hutan Bandealit dan Dusun Sumbersalak Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember.


Kapolres bersama rombongan harus meninggalkan kendaraan dan jalan kaki menuju TPS yang rawan banjir dan tanah longsor.

"Kami harus mengecek langsung keberadaan TPS di kawasan Bandealit Desa Andongrejo Kecamatan Tempurejo ini. Hal ini untuk memastikan bahwa seluruh pendistribusian logistik pemilu 2024 bisa sampai di tujuan," kata AKBP Bayu Pratama Gubunagi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu (11/2).

"Selain itu, untuk mengantisipasi kerawanan utamanya bencana alam dan warga dapat menyalurkan suaranya dengan aman dan lancar untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi," sambungnya.

Sebelumnya, Kapolres AKBP Bayu Pratama Gubunagi yang beberapa hari bertugas di Jember ini sudah mengecek langsung keberadaan TPS terpencil di wilayah Desa Panduman dan Sucopangepok Kecamatan Jelbuk. 

Jalan-jalan yang dikunjungi medannya cukup sulit, sehingga menggunakan kendaraan off-road, karena jalanan licin dan berlumpur.

Meski demikian, mobil Jeep yang dikendarai Kapolres tersebut tidak memungkinkan untuk sampai ke lokasi TPS. Sebab, jalan menuju lokasi hanya bisa dilalui oleh kendaraan kuda atau jalan kaki saja.

Bahkan akses telekomunikasi juga sulit, karena minimnya insfratruktur telekomunikasi, sehingga kesulitan akses komunikasi HP dan knternet. Bahkan jaringan listrik PLN juga tidak tersedia.

Namun Kapolres akan memastikan kesiapan dan kelayakan sarana untuk mendukung TPS tersebut harus tersedia. 

"Kami menyarankan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia di sekitar, seperti panel surya atau mesin diesel, upaya dilakukan untuk menjamin tersedianya listrik yang cukup bagi kelancaran proses pemungutan suara," katanya. 

Kesempatan kunjungan ke daerah terpencil tersebut dimanfaatkan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat. Dia ingin mendengarkan langsung berbagai masukan dan aspirasi dari warga setempat.

Kapolres Bayu juga menjelaskan keberadaan TPS di wilayah tersebut memang rawan bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Ditambah sulitnya sinyal atau jaringan internet merupakan tantangan tersendiri dalam menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pemilu 2024, pada Rabu (14/2/2024).

AKBP Bayu Pratama akan terus berupaya untuk memastikan bahwa setiap warga negara dapat menyalurkan hak suaranya secara aman dan nyaman, tanpa adanya hambatan atau gangguan yang dapat mengganggu kelancaran proses pemilihan.

"Kami siap merespons dengan cepat dan efisien terhadap situasi darurat atau ancaman keamanan yang mungkin timbul selama proses pemilihan," terang mantan Kapolres Pasuruan ini.

Mayoritas TPS rawan berasal Dapil 4 Jember, yang  meliputi Kecamatan Silo, Mayang, Mumbulsari, dan Silo. Dapil 4 tersebut sama-sama memiliki kawasan hutan baik hutan lindung, maupun hutan produksi. Bahkan 2 kecamatan diantaranya, berbatasan langsung dengan laut selatan pulau Jawa, yakni kecamatan Silo dan kecamatan Tempurejo. 

"Ada 15 TPS rawan di Kabupaten Jember yang  berada di  wilayah  Dapil 4 Jember, yakni  di 2 desa di  Kecamatan Silo dan kecamatan tempurejo," kata Koordinator Divisi tehnis Penyelenggaraan pemilu KPU Jember, Ahmad Susanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Minggu ( 11/2).

Karena secara topografis, letak 15 TPS itu berada di dataran tinggi, naik turun dengan medan offroad. Selain itu berada di Kawasan hutan lindung. Karena itu, KPU Kabupaten Jember memastikan akan mengirim logistik pemilu 2024, lebih awal, H-1 Pencoblosan atau Selasa (13/2) pagi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news