Aktivis HAM dari Papua, Natalius Pigai memuji langkah berani Presiden Tanzania John Magufuli membatalkan pinjaman dari China senilai 10 miliar dolar AS atau Setara Rp 155 triliun lebih.
- Blusukan di Kedurus, Empati Caleg Ninayanti Terhadap Pedagang Tradisional yang Tertinggal Pasar Modern
- Partai Prima Siap Verifikasi Administrasi dan Faktual
- Gelar Latsar Relawan Penanggulangan Bencana, PKS Jatim: Tingkatkan Kemampuan secara berkelanjutan
Pembatalan itu diilakukan John Magufuli atas kerja sama yang diteken pendahulunya, Jakaya Kikwete.
Pinjaman itu berkaitan dengan pembangunan pelabuhan di Sungai Mbegani di Bagamoyo. Syarat dan ketentuan yang oleh Magufuli mengalahkan logika menjadi alasan pinjaman ditolak.
“Presiden Tanzania Magufuli telah membatalkan pinjaman dari China,” ujar Natalius Pigai dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (26/4).
Menurutnya, cara berpikir brilian itu terjadi lantaran Tanzania merupakan negara yang kerap dipimpin oleh presiden yang berlatar belakang profesor.
“Nyerere Prof Pertanian, Magufuli Prof Kimia,” urai eks komisioner Komnas HAM itu.
Indonesia, sambungnya, sudah 3 dekade belajar dari Tanzania menganai sistem Ujamaa atau kekeluargaan.
“Bahkan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) dan Transmigrasi itu gurunya di sana,” tutup Natalius Pigai.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Airlangga Hartarto Gelar Pertemuan Tertutup dengan Surya Paloh
- Agus Baidlawi Terpilih Jadi Ketum PC IKA-PMII Banyuwangi Periode 2022-2027
- Bukan Cuma King/Queen Maker, Megawati-Prabowo-Airlangga Berpeluang Jadi Calon Presiden