Tekan Penyebaran Covid-19, Wabup Probolinggo Launching Kampung Tangguh

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, melaunching Desa Tangguh COVID-19 di lokasi wisata Water Spot Kampoeng Hati Desa Gading Wetan Kecamatan Gading.


Launching ini ditandai dengan penabuhan kentongan oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko didampingi Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf. Imam Wibowo dan diikuti oleh para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Camat serta perwakilan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Probolinggo.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan posko pembuatan empon-empon oleh Wabup Timbul didampingi Kapolres AKBP Ferdy Irawan, Dandim 0820 Letkol Inf. Imam Wibowo, Camat Gading Taufik Alami dan Kepala Desa Gading Wetan Supriyono.

Kemudian dilanjutkan peninjauan ke Posko Lumbung Pangan, Tempat Karantina Pemudik, pelatihan pemulasaraan jenazah dan diakhiri dengan penyerahan secara simbolis Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD).

Pelaksanaan launching Desa Tangguh COVID-19 ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebelum memasuki lokasi kegiatan, semua undangan terlebih dahulu diukur suhu tubuhnya menggunakan thermo gun serta disediakan sarana tempat cuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer.

Tidak hanya itu, semua undangan juga menggunakan masker dan menerapkan physical distancing jarak aman sekitar 1 meter serta menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan dan lain sebagainya.

Launching Desa Tangguh COVID-19 di Desa Gading Wetan ini juga diisi dengan pemaparan kegiatan Satgas COVID-19 Desa Gading Wetan dan Satgas COVID-19 Kecamatan Gading. Serta penyerahan APD (Alat Pelindung Diri) kepada Kepala Desa Gading Wetan Kecamatan Gading Supriyono, Kepala Desa Bhinor Kecamatan Paiton Hostifawati dan Sekretaris Desa Sukokerto Kecamatan Pajarakan Iswandiyanto.

Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko mengungkapkan jauh sebelum pemerintah pusat mengumumkan status siaga darurat COVID-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah melakukan sejumlah antisipasi penanganan pencegahan COVID-19.

“Alhamdulillah, sejak awal terjadinya pandemi COVID-19, kita sudah mengantisipasinya. Termasuk dengan membentuk Kampung Siaga COVID-19 untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Probolinggo,” katanya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (26/05) siang.

Menurut Timbul, sebenarnya desa tangguh ini sudah dilakukan dan menjadi kebiasaan bagi masyarakat di Kabupaten Probolinggo. Hanya saja bahasanya yang berbeda. Namun semua ini seakan hilang karena adanya pergeseran budaya.

“Kalau masyarakat di desa, hal semacam ini tidak akan kaget. Cuma karena adanya pergeseran budaya dari luar dengan budaya kita, maka kebiasaan tersebut sepertinya hilang. Melalui pandemi COVID-19 ini kita diingatkan kembali oleh Allah SWT agar memiliki kepedulian terhadap sesama dan lingkungan,” jelasnya.

Wabup Timbul mengajak masyarakat untuk kembali kepada jati diri bangsa yang memiliki kepedulian terhadap sesama melalui budaya gotong royongnya yang sangat kuat.

“Kita akan mencoba berdamai dengan keadaan ini dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Karena kalau dibiarkan akan merusak sendi-sendi kehidupan dan akan runtuh Negara. Kita tidak boleh terlena dan harus segera keluar dari kondisi ini. Kehidupan harus terus berlangsung, tetapi semua harus ditata dengan baik,” tegasnya.

Lebih lanjut Wabup Timbul mengajak masyarakat untuk kembali beraktifitas seperti biasanya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Desa tangguh ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama peduli terhadap permasalahan yang ada di desanya. Kalau semua sudah tangguh, tentunya masyarakat akan mampu menghadapi problematika di desa.

“Saya yakin masyarakat memiliki SDM yang luar biasa. Mari kembali ke kehidupan normal. Harapannya ke depan semua desa di Kabupaten Probolinggo mampu menjadi desa tangguh yang mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri,” tambahnya.

Wabup Timbul juga mengapresiasi kinerja semua kepala desa dan camat bersama Satgas COVID-19 dalam melakukan penelusuran warganya. 

“Tidak apa-apa walaupun jumlah yang positif banyak, karena itu memang riil. Jangan sampai ditutup-tutupi, nanti malah rakyat yang akan menjadi korbannya. Ayolah, yang positif-positif ini kita obati agar bisa segera sembuh dan penularannya tidak bertambah luas,” pungkasnya. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news