Langkah Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan meyambangi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dinilai sebagai bagian dari obsesi yang diperuntukan menaikan keterpilihan partai poltik di Pemilu Serentak 2024.
- Surya Paloh Anggap Jokowi Sahabat Nasdem Hingga Berakhirnya Jabatan Sebagai Presiden
- KPK Berencana Periksa Surya Paloh dalam Kasus TPPU SYL
- Dukung Usulan Hak Angket, Surya Paloh: Itu Hak Konstitusional
"Jadi ini semua terkait obsesi menambah kekuatan barisan Koalisi Perubahan yang diisi Nasdem, Demokrat dan PKS andai berhasil," ujar pengamat poltik dari Citra Institute, Efriza melansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/2).
Kemungkinan tidak bergabungnya Golkar ke Koalisi Perubahan, dibaca oleh Efriza, juga bisa memberikan dampak positif kepada Nasdem.
"Jika tidak (bergabungnya Golkar ke Koalisi Perubahan), setidaknya Nasdem berharap ada kenaikan elektabilitas," tuturnya.
Apabila ada dampak positif kenaikan elektabilitas bagi Nasdem usai menemui Golkar ini, maka bukan tidak mungkin ada pergeseran kemenangan politik dari yang sekarang digenggam oleh PDI Perjuangan.
"Ini akan dirisaukan oleh PDIP. Ternyata partai peringkat lima ini punya pengaruh besar dan patut diperhitungkan, utamanya gerakan politik Surya Paloh," demikian Efriza menambahkan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Airlangga Bakal Pimpin Delegasi Indonesia Lobi Presiden AS Donald Trump
- Pemerintah Hapus Utang Ribuan UMKM Senilai Rp 2,4 Triliun
- Ini Kepengurusan Lengkap Partai Golkar 2025-2029, Tidak Ada Nama Jokowi