Terapkan Tiga Strategi, Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina Hasilkan Minyak 82,582 BOPD

Direktur Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, Muhamad Arifin/Ist
Direktur Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina, Muhamad Arifin/Ist

Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina terapkan tiga strategi eksplorasi dan produksi dengan dukungan ketersediaan energi berorientasi target produksi yang ditetapkan menuju energi bersih, dan berinovasi dari bisnis baru (new business).


Direktur Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina,  Muhamad Arifin menyampaikan,  strategi ini nampak hasilnya di kuartal  I/2024 dimana Regional Indonesia Timur dengan catatan produksi minyak mencapai 82,582 BOPD dan gas 622,441 MSCFD. 

“Operasi industri migas kini menghadapi tantangan semakin ketat, baik dari kondisi geopolitik, investasi dan peraturan lingkungan yang semakin ketat. Regional Indonesia Timur juga menghadapi keunikan lain berupa kondisi geografis yang luas dan terpecah ke sejumlah pulau berkarakteristik stakeholder beranekaragam. Tantangan ini kami ubah menjadi peluang dengan menerapkan tiga strategi ini, untuk itu kami yakin akan memperoleh hasil terbaik guna memenuhi tugas kami sebagai pendukung ketersediaan energi nasional,” tutur Arifin kepada awak media, Senin (3/6).  

Strategi yang diterapkan menghasilkan capaian positif Regional Indonesia Timur kurun tahun 2023, bahwa perusahaan mencatat produksi minyak 89, 255 BOPD, produksi gas 606,2 MMSCFD, pengeboran tiga sumur development, pengeboran lima sumur eksplorasi, cadangan P1 sebesar 83,64 MMBOE. 

Ia menambahkan, strategi memenuhi target produksi diterapkan dengan mengoptimasi lapangan brownfield dan menggenjot produksi melalui sumur development dan workover. Selain itu, Regional Indonesia Timur juga berpeluang dari lapangan baru. 

“Jadi kalau berbicara sustainability, bisnis di Regional Indonesia Timur ini bagus karena berkesinambungan,” tandas Arifin.

Berikutnya, lanjut Arifin, mendukung transisi energi sebelum energi bersih bisa menjadi supplier utama pemenuhan kebutuhan energi. Pada fase transisi energi ini, natural gas berperan penting sebab keberadaannya yang dipandang sebagai energi fosil paling bersih. 

“Tentunya pas dengan lapangan di Regional Indonesia Timur yang banyak menghasilkan gas, khususnya untuk lapangan di kawasan timur seperti Sulawesi dan Papua” imbuh Arifin.

Strategi ini termasuk upaya komersialisasi gas dari lapangan marginal dan stranded gas dari sejumlah sumur yang dulunya tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Pemanfaatan stranded gas ini dilakukan untuk menopang perekonomian di lapangan. Stranded gas dikembangkan menjadi Compressed Natural Gas (CNG) untuk memasok industri kecil  di Jawa Timur yakni diantaranya rumah makan atau pabrik berskala kecil menengah. 

Strategi terakhir berinovasi dari variasi bisnis dan memperkuat faktor pendukung. Implementasinya dengan melakukan cost optimization dan operational excellence, transformasi sistem dan digitalisasi, sinergi dengan entitas Pertamina lain di luar Regional Indonesia Timur, dan komersialisasi produk. 

Arifin juga menyampaikan apresiasi atas dukungan media terhadap operasi perusahaan. 

“Bagi kami media bukan hanya mitra, tapi juga berperanan strategis sebagai penyambung antara perusahaan dengan pemangku kepentingan lain, sehingga operasi migas di wilayah timur ini berjalan aman dan lancar demi mewujudkan ketersediaan energi menuju Indonesia Emas,” pungkasnya.@And

ikuti terus update berita rmoljatim di google news