Hilangnya diorama yang menggambarkan suasana di pagi hari, 1 Oktober 1965 di Museum Dharma Bhakti Kostrad, mengungkap sebuah fakta baru.
- Ketum GP Ansor Tanggapi Ricuhnya Pengajian Riza Basalamah di Surabaya
- Calon Presiden Idealnya Usia 51 Sampai 60 Tahun
- Golkar Bisa jadi Alternatif Jika Demokrat Gagal Berkoalisi dengan Nasdem
Fakta tersebut didapatkan saat musisi Addie MS yang menemui Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Heryantana, sebagaimana video yang beredar di media sosial.
Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Heryantana menceritakan bahwa patung-patung diorama itu memang digagas oleh Letjen AY Nasution. Tepatnya, saat dia menjabat Pangkostrad pada tahun 2011 hingga 2012.
"Memang pada saat tahun 2011 dan 2013 Bapak Jenderal Purn Azmyn Yusri Nasution beliau menjabat sebagai Pangkostrad, karena beliau mempunyai ide dan gagasan membuat patung saat itu, yaitu patung pak Soeharto kemudian Kolonel Sarwo Edi dan Jenderal Abdul Haris Nasution," kata Heryantana dalam video yang beredar di media sosial, Kamis (30/9).
Dijelaskan Heryantana, permintaan agar patung-patung diorama dibongkar juga disampaikan langsung oleh Letjen AY Nasution kepada Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman.
Permintaan disampaikan melalui sebuah surat yang dikirim pada bulan lalu.
"Namun pada tahun 2021 tepatnya 30 Agustus, beliau berkirim surat kepada Pangkostrad, beliau meminta patung tersebut yang beliau idekan agar dibongkar," terangnya.
Dia juga memastikan, bahwa tidak ada sedikit pun niat dari Kostrad saat ini untuk menghapus catatan sejarah bangsa Indonesia.
"Sehingga untuk Kostrad tidak ada mempunyai ide menghilangkan sejarah," pungkasnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dapat Nomor Urut 1 di Pilbup Banyuwangi, Yusuf-Riza: Cukup 1 Periode Saja
- Ning Ita dan Cak Sandi Dilantik Presiden Prabowo, OPD Beri Ucapan
- Expo Muslimat NU Pamerkan Karya Ekotif Se-Indonesia, Ketum PBNU Dorong Muslimat Jadi Tandem NU