Sebutan "Cak Jancuk" yang diberikan para relawan kepada Calon Presiden (Capres) Joko Widodo tidak bermakna negatif. Kata Jancuk sendiri biasa digunakan oleh masyarakat Jawa Timur.
- Rusia Ingin Rakyat Ukraina Terbebas dari Pengaruh Nazi
- Dampingi Presiden Jokowi, Mensos Risma Saksikan Penyaluran Bansos di Surabaya
- Zulkifli Hasan: Akhiri Permusuhan dan Kebencian, Kita Keluarga Besar NKRI
"Menurut saya nama itu Jancuk sebuah akronim singkatan seperti yang disampaikan oleh pembawa acara, bukan konotasi negatif oleh masyarakat Jawa," kata dia.
Ade berpandangan bahwa pemberian gelar tersebut oleh pembawa acara lantaran melihat penanganan korupsi di era Jokowi yang sangat massif dan tidak pandang bulu sehingga membuat ciut nyali para pelaku tindak pidana korupsi.
"Saya pikir itu spontanitas dari pembawa acara karena melihat persoalan korupsi yang ditangani serius oleh Jokowi, ini apresiasi kekaguman relawan," ujarnya.
Jika akhirnya opini publik menjadi negatif, menurutnya itu disebabkan narasi yang dibangun oleh kelompok penantang yang memenggal-menggal video sehingga terkesan Jokowi diberikan gelar "Jancuk" tanpa ada penjelasan secara utuh.
"Melihat sesuatu dan peristiwa cobalah memakai akal sehat yang murni. Kan selama ini mereka menggembar-gemborkan itu," pungkas Ade.
Saat deklarasi dukungan Forum Alumni Jawa Timur, Jokowi diberikan gelar "Cak" dan "Jancuk". Adapun gelar "Cak" singkatan (cakap, agamis dan kreatif) sementara "Jancuk" (jantan, cakap, ulet dan komitmen).[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Diarak Hadrah, Reog hingga Barongsai, NasDem Jatim Daftarkan Caleg ke KPU
- Kemendagri Dituntut Transparan Pilih Pj Gubernur DKI, Jangan Diputus di Ruang Gelap
- Negara-Negara Perlu Sikapi Darurat Security System