Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin ingin melakukan pertemuan dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
- Fahira Idris Minta Debat Gagasan BEM UI jadi Agenda Prioritas Bacapres
- Slamet Maarif Klaim Reuni 212 Dihadiri 10 Ribu Massa
- Belum Bersikap Soal Cawapres, PDIP Tegaskan Gibran Masih Jurkam Ganjar-Mahfud
Seperti gayung bersambut, petinggi BPN dengan tegas mengatakan bahwa Jokowi tinggal telepon Prabowo jika ingin bertemu. Sebab, keduanya selama ini berhubungan baik.
Namun demikian, Arsul menilai pertemuan antara kedua tokoh penting itu harus didahului dengan pertemuan awal antara orang-orang di sekitarnya.
"Tentu sebagaimana juga pertemuan tingkat tinggi di manapun itu kan perlu didahului oleh pertemuan pendahuluan. Baik oleh para tokoh yang ada di sekitar beliau," usul kader PPP ini.
Pertemuan pendahuluan merupakan hal wajar untuk memperkecil perbedaan antara kedua belah pihak.
"Kalau masih ada perbedaan, ya perbedaannya kemudian tidak terlalu besar. Jadi nggak boleh kita simplifikasi, apalagi kita prasangkai mau ketemu, ketemu aja. Tapi jangan bawa tawaran ini itu lobi, nggak boleh gitu juga," pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Apel Siaga Nasdem Hanya Berisi Pidato Tanpa Menyentuh Harapan Publik
- Anggaran Pilkada Jombang 2024 Rp 79 Miliar
- Digadang-gadang Duet Ganjar-Erick di 2024, Kini Malah Bersebrangan soal Timnas Israel