Adanya pernyataan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono yang menyebutkan Pemilu 2019 adalah pertarungan ideologi, yakni ideologi Pancasila dan khilafah, dibenarkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf.
- Survei ISRE: Pasangan Prabowo-Muhaimin Iskandar Paling Populer di Jember
- Langkah Kapolri Tindak Irjen Teddy Minahasa untuk Menjaga 430 Ribu Polisi se-Indonesia
- Danu Budiyono Aktivis Sosial di Banyuwangi yang Lompat Jadi Politisi
"Ormas itu (HTI) sudah ditutup. Tapi kok masih diperbincangkan," ujar dia dalam diskusi bertajuk "Debat Keempat, Isu Khilafah, Pancasila, dan Proxi War," di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (30/3).
Lebih lanjut, sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa tokoh agama yang berpikiran "keras" ada di pihak Prabowo-Sandi. Mereka itu melakukan provokasi terhadap masyarakat saat berceramah.
Nah, jika aksi itu terus berlanjut, maka dikhawatirkannya ideologi khilafah akan berkembang. Beberapa daerah yang penduduknya mayoritas non muslim pun dikhawatirkan akan memerdekakan diri.
"Mau pecah republik ini kalau pakai khilafah? Mau Bali merdeka? Mau Papua merdeka?" pungkas Roosdinal Salim.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bukber Bareng Anies, JK Merapat ke Nasdem Tower
- PAN: Kesetiaan Koalisi Bersatu pada Jokowi-Maruf Tidak Usah Diragukan
- Puluhan Ribu Relawan Padati Kampanye Akbar Di Jember, Emil Dardak Sampaikan Pesan Pemilu Damai