Pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di kota Malang masih terus bertambah. Dalam dua hari terakhir ada dua pasien yang dinyatakan positif sehingga totalnya menjadi 12 orang.
- Tekanan Darah Tak Normal, Plt Wali Kota dan Ketua DPRD Surabaya Harus Mengulang Agar Dapat Divaksin
- Besok Pemkot Gelar Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota, 330 Pasangan Dikirab dari Alun-Alun Surabaya
- Gandeng JMSI Jatim, Mahasiswa Stikosa AWS akan Lebih Banyak Belajar di Luar Kampus
Wali Kota Malang Sutiaji lewat Kabag Humas Pemkot Malang M Nur Widianto, Jumat (25/4/2020) mengakui hal tersebut. Menurut dia ada dua pasien yang positif terpapar Covid-19 dalam.dua hari terakhir ini.
"Sehari sebelumnya petugas haji yang baru pulang dari giat haji di Sukolilo, Surabaya. Hari ini ada tambahan satu tenaga kesehatan yang juga positif kena Covid-19," kata dia.
Sedangkan yang masuk kategori PDP tambah 7 orang sehingga total menjadi 153 orang. PDP yang meninggal 8 orang. Sementara yang ODR tambah 25 orang dan kini menjadi 1.887 orang.
Meski begitu, Pemkot Malang terus berupaya menekan penularan virus Covid-19. Satu di antaranya penyediaan fasilitas umum untuk cuci tangan di semua pasar yang ada di Kota Malang.
Pemasangan fasilitas itu menurut Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Kopindag) Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan fasilitas untuk cuci tangan itu lengkap.
Dia sebutkan seperti beberapa wastafel portable bantuan Pertamina yang telah terpasang di Pasar Sukun, Pasar Oro-oro Dowo, Pasar Gadang lama. Selain itu di Pasar Bunul dan Pasar Klojen.
Lalu, kata dia, Wastafel portable bantuan Grab telah terpasang di Pasar Madyopuro, Pasar Kedungkandang, Pasar Sawojajar. Begitu juga di Pasar Bareng, Pasar Kasin, Pasar Tawangmangu, Pasar Lesanpuro, Pasar Kotalama.
Sementara Wastafel portable bantuan Poltek (langsung ke Diskopindag) terpasang di Pasar Induk Gadang, Pasar Wilis, Pasar Nusakambangan, Pasar burung splendid, Pasar Mergan. Termasuk di Pasar Blimbing, Pasar Baru Barat, Pasar Baru Timur, Pasar Embong Brantas. Bahkan 10 pintu masuk Pasar Besar Malang juga dipasang wastafel.
Wali Kota Sutiaji menegaskan jika dalam menumpas Covid-19 tak cukup dengan wastafel. Namun juga harus memperhatikan protokol terkait dengan C19 itu.
Di antaranya kata dia penyediaan sarana cuci tangan, hand sanitizer, pengukuran suhu tubuh, penempatan bilik Sico (Sikat Corona). Selain itu pengaturan jarak layanan, penyemprotan disinfektan dan penggunaan masker.
"Bahkan, para pedagang juga dihimbau sebisa mungkin menggunakan pelindung tangan. Itu dipakai saat memberi layanan kepada pembeli," katanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Anwar Sadad Sampaikan Duka Untuk Mas Najib Kiai Peduli Ummat
- Berhasil Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
- Terbitkan SE Penetapan Jam Kerja ASN di Bulan Ramadhan, Gubernur Khofifah Optimistis Produktivitas ASN Tinggi