Sejumlah 1.700-an Kiai hingga guru ngaji di Kabupaten Banyuwangi menjalani vaksinasi Covid-19 AstraZeneca. Vaksinasi Akbar itu digelar di RSNU Mangir, Rogojampi yang disaksikan oleh Kemenkes RI, Komisi IX DPR RI hingga Dinas Kesehatan Banyuwangi.
- Daging Ayam Diduga Jadi Pemicu Wabah Salmonella di Tujuh Negara Eropa
- Mengharukan, Perempuan Pengungsi asal Afghanistan Melahirkan di Atas Pesawat Evakuasi AS
- Satgas Covid-19: Saya Minta Masyarakat Jangan Memaksakan Diri Untuk Mudik
Ketua PCNU Banyuwangi, KH Muhammad Ali Makki Zaini menjelaskan, dalam Vaksinasi Akbar itu sasarannya adalah seluruh pengurus mulai di tingkat cabang hingga ranting yang biasa berhadapan langsung dengan masyarakat. Termasuk juga Kiai dan Nyai pengurus pesantren, guru ngaji, marbot masjid, guru madrasah serta dari lembaga dan pengurus Badan Otonom NU.
"1.700 yang divaksin itu terdiri dari Kiai dan Bu Nyai pengasuh pesantren, pengurus masjid, musala, guru ngaji, guru madrasah. Termasuk pengurus NU dan pengurus lembaga dan Banom NU," papar Gus Makki sapaannya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (1/4).
"Sebenarnya untuk mendapatkan giliran vaksinasi ini tidak mudah. Tapi Alhamdulillah sebelum Ramadhan kita sudah bisa menyelenggarakan vaksinasi ini," imbuhnya.
Untuk pelaksanaannya, Vaksinasi Akbar PCNU Banyuwangi itu akan digelar selama hingga 3 hari kedepan atau Sabtu (3/4) April. Sedangkan untuk tenaga vaksinator, kata dia, dibackup penuh oleh tenaga kesehatan di RSNU Mangir, Rogojampi.
"Sebenarnya kita sudah mulai dari kemarin untuk 1.700 penerima. Nah, untuk vaksin tahap dua atau booster-nya nanti setelah 2 bulan. AstraZeneca ini beda dengan Sinovac dari keterangan yang saya dapat," sebut Gus Makki.
PCNU Banyuwangi berharap dengan adanya vaksinasi secara besar-besaran ini dapat menghentikan adanya kontroversi halal-haram menyoal vaksin AstraZeneca ini. Beberapa waktu yang lalu, melalui hasil Bahtsul Masail, PBNU menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca 100 persen halal.
"Dengan adanya vaksin geden-gedenan (besar-besaran) ini kami berharap dapat menghentikan kontroversi vaksin ini halal atau haram, dan kita pastikan halal, halalan thoyyiban," tegasnya.
"Dan ini harus kita dengungkan. Kami berharap dengan para tokoh Kiai-kiai divaksin, kemudian akan ngomong ke jamaahnya bahwa sudah divaksin dan tidak ada apa-apa. Itu yang harus kita tekankan kepada masyarakat," katanya.
Rois Syuriah PCNU Banyuwangi, KH Zainullah Marwan yang mengikuti Vaksinasi Akbar tersebut mengaku yakin dan tidak ragu sedikitpun sebelum divaksin.
"Saat divaksin seperti disuntik biasa, terasa tapi tidak sakit dan sampai saat ini tidak ada pengaruh apa-apa," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, PCNU Banyuwangi menyampaikan terimakasih kepada Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr Mohamad Budi Hidayat, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dr Nihayatul Wafiroh, Perwakilan KKP Probolinggo, Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono, dan Direktur RSNU dr Ika Rahayu Susanti, MMRS, Dipl. CIBTAC yang turut mensukseskan Vaksinasi Akbar itu.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BPOM Resmi Izinkan Ivermectin Sebagai Salah Satu Obat Terapi Covid-19
- Selain Percepat Vaksinasi Booster, Wali Kota Eri juga Gencarkan Swab Hunter dan di Perkantoran
- Diduga Terpapar Hepatitis Akut, Lima Warga Jakarta Meninggal Dunia