Volume Semburan Gas dan Minyak di Surabaya Makin Membesar

Semburan gas bercampur minyak, air maupun lumpur di Perumahan Kutisari Utara III, Surabaya, kembali membesar. Padahal dalam beberapa hari lalu volumenya sempat mengecil.


Membesarnya semburan Ini terlihat dari munculnya gelembung di titik semburan yang menandakan adanya gas. Selain itu ada air warna kecoklatan yang menandakan minyak.

"Kemarin semburannya tidak sebesar ini. Baru tadi malam volumenya bertambah, dan ada kandungan minyaknya lagi," kata salah satu personel Linmas pada Kantor Berita yang berjaga di sekitar pusat semburan, Kamis (10/10).

Adanya semburan itu dibenarkan Camat Tenggilis Mejoyo Ahmad Daya Prasetyo. Menurutnya hingga saat ini ditemui pihaknya masih terus melakukan pemantauan dan diketahui memang ada peningkatan volume semburan.

"Tetapi tidak sebesar yang pertama. Memang naik (volumenya), sempat mengecil dan sekarang naik lagi namun lebih kecil dibandingkan saat pertama kali semburan," katanya.

Diterangkan, langkah yang dilakukan Pemkot Surabaya adalah melakukan penanganan semburan. Dikatakannya, belum ada instruksi untuk melakukan evakuasi.

Ahmad Daya menambahkan semburan masih dalam kategori aman. Indikasinya, di sekitar lokasi semburan masih diperbolehkan merokok, kecuali di rumah yang menjadi pusat semburan.

"Kalau di sekitar lokasi juga dilarang merokok, mungkin itu sudah masuk dalam kategori berbahaya," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Jawa Timur Handoko Teguh Wibowo juga mengakui adanya peningkatan volume semburan. Ia juga membenarkan campuran minyak kembali keluar dari titik semburan tersebut.

"Semuanya ini kan campur. Yang kelihatan berbuih (gelembung-gelembung) itu gas, kemudian yang kecoklatan itu minyak dan kemudian yang berwarna putih itu air," ungkapnya.

Dalam kasus semburan seperti ini, katanya semburan memang tidak bisa diprediksi.

"Maksudnya, minyak bisa berhenti keluar, tiba-tiba bisa muncul kembali," pungkasnya.[aji]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news