Profesi menulis tetap dilakoni meski sudah menjadi pejabat publik. Itulah yang dilakukan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi. Di tengah kesibukannya, ia meluncurkan buku pertamanya bertajuk ‘Saatnya Move on’.
- Miris, Anak Berprestasi di Kota Blitar Terancam Gagal Kuliah Karena Biaya UKT Tinggi
- Supaya Anak Didiknya Bisa Tetap Belajar, Siti Huroirohmatin Rela Berkeliling Terminal dan Pasar
- Tari Solah Kampung Pesilat Madiun Pecahkan Rekor MURI Dunia di Hardiknas 2024
"Buku ini isinya motivasi dan saya persembahkan untuk pemuda. Judulnya saja pakai bahasa gaul ‘move on’. Kalau bahasa bakunya kurang lebih ‘Saatnya Bangkit’,†kata Fauzi kepada Kantor Berita , Rabu (15/5).
Dengan buku itu, ia berharap agar generasi muda menjadi generasi yang siap meneruskan perjuangan dan cita-cita bangsa. Pemuda harus punya integritas tinggi. Hari ini apa yang bisa kita perbuat. Ini waktu yang sangat berharga," tegasnya.
"Dalam peluncuran, buku itu dibagikan secara gratis kepada para peserta yang terdiri berbagai organisasi pemuda dan profesi. Setidaknya ini menjadi catatan, kalau selama menjabat sebagai wakil bupati, saya bisa memberi hadiah buku. Semoga bermanfaat ketika dibaca,†ujarnya.
Ia mengakui, menulis buku bukan pekerjaan mudah, apalagi ia tak memiliki banyak waktu luang. Namun ia tetap mencoba untuk menulis dan berhasil menjadi buku pertama dengan mempergunakan bahasa yang lugas, bahasa sederhana dan bahasa kekinian kaum muda.
"Bagi saya waktu itu ada tiga, yakni kemarin, hari ini dan besok. Jadi berbicara tentang waktu bagi saya pribadi dari sisi kesibukan tidak ada waktu untuk menulis, namun di sela kesibukan itu mencoba menulis dan berhasil," tuturnya.
Butuh waktu dua tahun untuk menyelesikan buku ini. Diselesaikan dengan dicicil. Setidaknya ada dua yang memotivasi ia menulis. Pertama, ingin berbagi. Kedua, mengisi waktu luang di sela kesibukan.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Komisi E DPRD Jatim Perjuangkan Budi Pekerti Masuk Kurikulum, Ini Alasannya
- Ingin Lingkungan Sekolah di Surabaya Nyaman, Wali Kota Eri Larang Komite Tarik Iuran Siswa
- Berebut Kursi Rektor UIN KHAS 2023-2027, Menunggu Gagasan 8 Profesor Di Depan Senat