Wacana pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dianggap memiliki alasan politis. Salah satunya mengamankan Pilpres 2024 untuk capres tertentu.
- Camat dan Lurah di Kota Madiun 2 Kali Mangkir Dipanggil DPRD
- Jokowi Resmi Sudahi Masa Bakti Anies, Heru Dilantik Pj Gubernur DKI Selama 1 Tahun
- Usulan Kenaikan Biaya Haji 2024 hingga Rp105 Juta Tak Masuk Akal
Demikian analisa dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah melansir Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Selasa (7/11).
"Wacana pergantian kepala BIN miliki banyak alasan politis, di antaranya soal menghadapi Pemilu," kata Dedi.
Menurutnya, tidak ada urgensi apapun mengganti posisi Budi Gunawan (BG). Terlebih, lanjut Dedi, BG belum memiliki track record buruk selama menjadi Kepala BIN.
"Tetapi Budi Gunawan sejauh ini tidak miliki masalah dengan Jokowi, bahkan Jokowi sering menggunakan data BIN untuk klaim pemahamannya soal situasi politik tanah air," pungkasnya.
Sebelumnya, marak diberitakan mengenai wacana pergantian Kepala BIN. Dua nama yakni Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Laksamana TNI Yudo Margono ramai disebut-sebut bakal menggantikan BG.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Wagub Emil Pastikan Perubahan RPJMD Jatim Berfokus di Bidang Kesehatan
- Diduga Lakukan Pengelapan Tanah Kas Desa, DPRD Gresik Gelar Hearing Kades Dahanrejo
- Bawaslu Kota Kediri Tertibkan Ratusan Baliho Caleg