Wacana Pilkada Asimetris- Demokrat Jatim: Belum Tentu Diterima Masyarakat

.Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur Sri Subianti mengaku tidak sepakat wacana pemerintah pusat tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) asimeteris. Alasannya, Pilkada asimetris dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan sosial karena pelaksanaanya tidak sama.


Dia mengatakan, sebenarnya usulan dari pemerintah itu adalah suatu kemunduran. Pasalnya, sejak tahun 2014 fraksi Demokrat DPR RI sudah pernah mewacanakan hal itu tetapi ditolak.

"Suatu kemunduran kenapa tahun 2014 tidak direspon kenapa kok gak direspon padahal itu bisa menghemat pengeluaran," tandasnya.

Meski demikian, Sri Subianti mengaku setuju dengan evaluasi Pilkada langsung. Menurut dia, banyak kekurangan dari Pilkada langsung dan berpotensi pemenangnya beruusan dengan kasus hukum. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan selama Pilkada cukup besar.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewacanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) asimetris. Dalam sistem itu, ada kemungkinan suatu daerah menggelar pemilihan langsung maupun tidak langsung.[bdp

ikuti terus update berita rmoljatim di google news