.Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Timur Sri Subianti mengaku tidak sepakat wacana pemerintah pusat tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) asimeteris. Alasannya, Pilkada asimetris dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan sosial karena pelaksanaanya tidak sama.
- Presiden Jokowi Dorong Negara-negara G20 Hasilkan Terobosan Besar
- Kata Awiek PPP, Usulan Pileg Tertutup untuk Hindari Praktik Money Politic
- Punya Dukungan Nahdliyin, Gerindra Jatim: Khofifah Cocok Dampingi Prabowo Di Pilpres 2024
Baca Juga
Dia mengatakan, sebenarnya usulan dari pemerintah itu adalah suatu kemunduran. Pasalnya, sejak tahun 2014 fraksi Demokrat DPR RI sudah pernah mewacanakan hal itu tetapi ditolak.
"Suatu kemunduran kenapa tahun 2014 tidak direspon kenapa kok gak direspon padahal itu bisa menghemat pengeluaran," tandasnya.
Meski demikian, Sri Subianti mengaku setuju dengan evaluasi Pilkada langsung. Menurut dia, banyak kekurangan dari Pilkada langsung dan berpotensi pemenangnya beruusan dengan kasus hukum. Pasalnya, biaya yang dikeluarkan selama Pilkada cukup besar.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- LaNyalla Soroti Banyak Konten Kreator Mengkhawatirkan dan Tidak Mendidik
- Syahganda Nainggolan Akui AHY Pemimpin Muda Bermoral Tinggi dan Berideologi Kerakyatan
- Gowes ke KBS, Cak Eri Jadi OTAS Komodo dan Gajah, Cak Ji Jalak Bali
Baca Juga