Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh angkat bicara terkait munculnya wacana penambahan masa jabatan Presiden Republlik Indonesia.
- Usai Istikharah, Forum Da'i Muda Madura Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Capres 2024
- Ridwan Kamil Boncengan Motor Bareng AHY, Susuri Jalur Nostalgia Di Bandung
- Rapimnas PPP Dibuka, Suharso Tidak Ingin Ada Lagi Friksi Internal
Yang terpenting itu libatkan rakyat. Kalau memang suara masyarakat aspirasi ke arah sana, nggak boleh NasDem sok tahu dan merasa benar, itu salah. Tapi kalau memang masyarakatnya menghendaki, ya kita dukung,†ujar Surya Paloh usai peringatan HUT ke 8 Partai Demokrat di JX International Surabaya, Sabtu (23/11).
Dikatakan Paloh, diskursus ini sangat menarik sehingga kita harusnya juga bisa begitu terbuka dan melihat ini sebagai sesuatu yang wajar sekali. Terlebih sistem model demokrasi di Indonesia itu bukan ortodok, konservatif yang monolik.
Kita begitu dinamis dan terbuka sehingga orang diberikan kebebasan masing-masing untuk menentukan pilihan. Begitu juga kalau ada perubahan maka kita jangan mudah terkejut tapi syaratnya libatkan seluruh elemen publik itu penting agar partisipasi masyarakat tumbuh,†ungkapnya.
Wacana penambahan masa jabatan Presiden, lanjut Surya Paloh tentu akan mempengaruhi rekomendasi Kongres Partai NasDem kedua yang mengamanatkan Partai untuk menggelar konvensi Capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Konvensi capres memang akan sungguh-sungguh dilaksanakan, kalau tidak ada perubahan. Misalnya terhadap amandemen atau kalau kemungkinan Pak Jokowi sudah tidak lagi mendapatkan tempat di hati masyarakat dan menginginkan beliau untuk maju memimpin lagi bangsa ini. Ya kita harus menyiapkan konvensi untuk cari figur atau calon karena banyak anak negeri ini yang punya potensi tali itu 2,5 tahun lagi paling cepat, †pungkasnya.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PDIP Bukan Projo!
- Ahok: Bansos itu Hanya di Zaman Kerajaan
- Rezim Orde BazzeRp (Orba 2.0) Bunuh Karakter Pengkritik