Tudingan politis atas rencana pembebasan tarif jembatan tol Suramadu oleh Presiden Joko Widodo merupakan hal yang wajar. Pasalnya, keputusan tersebut baru dikeluarkan dalam tahub politik yang saat ini Jokowi kembali mencalonkan diri.
- Jurus Jatim Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19
- Komunikasi Dengan Maidi Stagnan, Golkar Siap Alihkan Dukungan
- Pidato Jokowi di Rakernas Projo, SCG: Sinyal Dukungan Dikirimkan, Namun Belum Final
Direktur Surabaya Survey Center ini menerangkan, jika merujuk pada perolehan Pilpres 2014, Jokowi mengalami kelelahan tebal dari Prabowo untuk wilayah Madura. Sementara berdasarkan temuan beberapa lembaga survei terbaru, Jokowi masih tertinggal jauh dari Prabowo Subianto.
"Hasil survei SSC periode oktober 2018, Jokowi juga masih tertinggal elektabilitasnya di Madura dibanding Prabowo. Maka wajar saja jika ada pihak yang berupaya mengaitkan momentum Suramadu gratis untuk semua kendaraan dengan momentum kampanye untuk menaikkan elektabilitas Jokowi," ungkapnya.
Dukungan warga Madura dinilai menjadi cukup penting bagi Jokowi. Ini bisa dibuktikan dengan kunjungan Cawapresnya, KH. Ma'ruf Amin beberapa waktu lalu.
"Sebelumnya Kyai Ma'ruf juga memerlukan secara khusus datang ke Madura untuk mendapatkan simpati publik Madura guna mengejar ketertinggalan elektabilitasnya," pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kekerasan Seksual Anak Memprihatinkan, PKS Berharap IDI Menerima Perppu dan PP Kebiri Kimia
- Temui Ke RR, Emak-emak Curhat Sulitnya Izin Usaha
- The Republic Institute Umumkan Hasil Survei 3 Paslon Jelang Pilkada Kota Madiun