Malam kedua Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Darurat, Sabtu (3/7), Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi keliling memantau keadaan Kota Pahlawan.
- Bupati Lamongan Beberkan Peningkatan Pendapatan Daerah di Hadapan 34 Dewan dari 7 Fraksi
- Hari Pertama ASN Masuk Kerja, Ini Pesan Bupati Jember
- Tinjau Ujian Perangkat Desa, Bupati Tuban Minta Peserta Tak Percayai Isu Soal Ujian Bocor
Saat keliling hingga larut malam itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembngunan Kota (Bappeko) Surabaya tidak sendirian.
Ia didampingi jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Surabaya.
Rombongan berangkat bersama-sama dari Balai Kota Surabaya- Gentengkali - Tunjungan - Embong Malang - Kedungdoro - Pasar Kembang - Banyuurip - Sukomanunggal - Darmo Indah- Ngesong - HR Muhammad - Yonosoewoyo- Wiyung - Gunungsari - Karah - Jambangan- Gayungsari - A. Yani - Darmo- Basuki Rahmat- Embong Malang- Bubutan- Tugu Pahlwan- Kemayoran - Perak Barat- putar balik - lalu menuju Perak - veteran- Pahlawan- Gemblongan- Gentengkali- lalu balik lagi ke Balai Kota Surabaya.
Saat keliling itu, Wali Kota Eri menemukan beberapa warung yang masih dibuka di atas pukul 20.00 WIB.
Akhirnya, ia pun berhenti dan langsung meminta warung-warung itu untuk tutup. Bahkan, ada sebuah warung yang buka dan ternyata pengunjungnya minum miras.
Seketika pengunjung itu langsung diminta KTP dan langsung dibawa. Beberapa warung yang diketahui masih buka, pada saat itu langsung diminta tutup, dan para pengunjungnya yang melanggar protokol kesehatan langsung diminta KTP dan di bawa untuk ikut tour of duty ke makam.
Seusai keliling Surabaya, Wali Kota Eri mengatakan memang ada beberapa warung kopi dan warung makanan yang masih buka di atas pukul 20.00 WIB, akhirnya mereka pun dilakukan pembinaan, yaitu dengan diambil KTP-nya lalu dibawa menggunakan bus.
“Mereka kita ajak tour of duty. Kemana? Ke Makam Keputih. Bisa dilihat nanti bahwa sampai 24 jam saudara-saudara kita masih melakukan pemakaman jenazah, dipikir bohong mungkin. Biar dilihat sendiri, ini lho dampaknya kalau tidak menjaga kesehatan, kalau melebihi jam malam. Ini lho perjuangannya petugas yang menggali kubur, ini lho perjuangan nakes,” tegas Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (3/7) malam.
Menurut Wali Kota Eri, ini penting untuk membuat sadar mereka. Ia juga berharap mereka sadar dari hatinya bahwa saat ini Surabaya kondisinya mengkhawatirkan, jangan malah abai terhadap prokes.
“Jadi, kita sentuh hatinya supaya mereka sadar, sehingga bersama-sama menjaga prokes,” ujarnya.
Setelah mereka touf of duty, lalu mereka akan dibawa ke Liponsos dan keesokan harinya baru dilakukan tes swab.
Bahkan, ia juga memastikan bahwa kemungkinan besar mereka juga akan kerja sosial selama lima hari sesuai Perda, namun kepastiannya saat ini masih digodok ulang oleh Satgas Covid-19 Surabaya.
“Yang pasti mereka langsung dibawa tour of duty ke makam Keputih,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Rayakan HUT ke 56, DPD Golkar Probolinggo Berbagi Kebahagiaan
- Kapolresta Banyuwangi Jalani Vaksinasi Bersama 500-an Personel
- Festival Anak Sholeh Jatim XII Digelar di Jember, Juara Akan Dikirim ke FASI Nasional