Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memaparkan pengantar nota keuangan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (ABPD) 2022.
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Eksis Hingga Generasi Ketiga, Khofifah: Tenun Ikat Parengan Lamongan Bukti Kekuatan Ekonomi Kreatif Jawa Timur
- 180 Sapi di Lamongan Terjangkit PMK, 15 Ekor Mati
Paripurna dengan agenda penyampaian nota keuangan Raperda perubahan APBD tahun anggaran 2022 itu berlangsung di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPRD Kabupaten Lamongan, Senin (29/8).
Dalam pidato pengantar nota keuangan perubahan APBD tahun anggaran 2022, Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu menjelaskan perubahan APBD merupakan momentum yang penting untuk mengoptimalkan arah pembangunan di Lamongan pada tahun 2022.
Pengoptimalan tersebut dapat mempersembahkan hasil terbaik kepada seluruh masyarakat Lamongan dengan menunjukkan progress kontruktif yang nyata dan konkrit.
"Pertimbangan perubahan ini untuk menyesuaikan program dan kegiatan yang bersumber dari DAK tahun 2022, penyesuaian terhadap dana perimbangan yang bersifat earnmark, alokasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tentang bantuan keuangan provinsi 2022, penyesuaian belanja dan pembiayaan yang lebih efektif, serta hasil evaluasi terhadap realisasi anggaran yang berjalan kurang lebih 1 semester," tutur Pak Yes dihadapan 34 anggota dari 7 fraksi Partai Politik di Lamongan dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Perubahan APBD tahun anggaran 2022 di Lamongan dipilah menjadi beberapa sektor, diantaranya bidang insfrastruktur, bidang pendidikan dan olahraga, bidang kesehatan, dan bidang ekonomi dan sosial.
"Dalam bidang insfrastruktur difokuskan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan insfrastruktur jalan, pengairan dan pertanian pedesaan, serta pengadaan PJU dan rambu lalu lintas. Pada bidang pendidikan dan olahraga mengarah ke rehabilitasi gedung pendidikan dan pengadaan sarana prasarana sekolah serta pembinaan. Sedangkan untuk bidang kesehatan mendorong derajat kesehatan masyarakat dengan kondisi geografis yang luas. Adapun di bidang ekonomi dan social masih bertumpu pada pemulihan dan percepatan ekonomi serta pengamanan sosial berupa memberikan bantuan langsung tunai kepada buruh rokok dan petani tembakau," ungkap Pak Yes.
Pak Yes juga menerangkan hasil dari dukungan dan persetujuan dewan akan kebijakan refocusing dan perubahan APBD selama 2 tahun lalu karena pandemi Covid 19, karena telah didapati perbaikan signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan penguatan sosial. Dapat dilihat dari ekonomi nasional yang terus menguat sebesar 5,44% di triwulan II, sektor manufaktur dan perdagangan tumbuh secara ekspansif, sektor transportasi dan akomodasi mengalami pemulihan 21,3% san 9,8% pada triwulan II, serta sektor lain.
Lebih spesifik Pak Yes menyampaikan perubahan anggaran APBD yang diproyeksikan dari pendapatan daerah mengalami peningkatan 2,20% dari proyeksi sebelumnya yakni sebesar 3 Trilyun 42 Milyar 816 Juta 53 Ribu. Dan alokasi Belanja Daerah direncanakan mencapai 3 Trilyun 360 Milyar 582 Juta 125 Ribu atau mengalami peningkatan 7,77%.
"Peningkatan pendapatan daerah setelah perubahan tahun anggaran 2022 diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 3 Trilyun 42 Milyar 816 Juta 53 Ribu," jelas Pak Yes.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Tak Terdampak Efisiensi, Anggaran Dana Desa di Lamongan Tahun 2025 Justru Naik
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran