Setidaknya ada sekitar 500 pedagang toko kelontong serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah memanfaatkan aplikasi Peken Surabaya.
- Nilai Reformasi Birokrasi Surabaya Terbaik Nasional, Wali Kota Eri Terima Penghargaan KemenPAN-RB
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal
- Wali Kota Eri Serahkan SK 1.838 ASN PPPK 2024
Semua pedagang tersebut, telah terdaftar dan terverifikasi oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya.
Namun saat ini masih ada selisih harga produk yang dijual melalui aplikasi tersebut.
Nah, agar menyamakan harga setiap produk yang dijual toko kelontong maupun UMKM di Peken Surabaya.
Mulai bulan Maret 2022, dia berharap harga produk tersebut segera diseragamkan.
"Mulai bulan Maret 2022, semua produk toko kelontong dengan merk yang sama, maka harganya juga harus sama. Ini supaya toko kelontong dapat bersaing dengan toko modern," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, di Balai Kota Surabaya, Selasa (22/2).
Dia menegaskan, bahwa upaya tersebut dilakukan agar UMKM dan toko kelontong Surabaya mampu bersaing dengan toko modern.
Misalnya, produk beras yang dijual Toko Kelontong A harganya sama dengan yang dijual Toko Kelontong B.
"Sehingga UMKM kita bisa bersaing dengan toko modern. Kalau harga masih beda atau lebih tinggi dari pasaran, berarti UMKM belum bisa bersaing. Karena itu gunakan kekuatan kita untuk kepentingan umat," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Bersama PDAM dan Potas Bersihkan Sungai Kalimas
- Sambut Munas VII APEKSI 2025 di Surabaya, Pemkot Hadirkan Oleh-Oleh Unik SKG Siola
- Dorong Kesejahteraan Perempuan, Pemkot-Rotary Club Surabaya-Darmo Beri Rombong untuk Modal Usaha