Walikota Malang Upayakan Sinergi Penanggulangan Bencana dengan Buka Pelatihan Manajemen

Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat,MM saat memberikan sambutan/Ist   
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat,MM saat memberikan sambutan/Ist  

Dalam upaya memperkuat ketangguhan Kota Malang terhadap berbagai potensi bencana, Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat,MM membuka kegiatan Pelatihan Manajemen Dasar bertema 'Meningkatkan Pengetahuan dan Wawasan Manajemen Bencana'.


Pelatihan ini diselenggarakan oleh BPBD Kota Malang sebagai bagian dari strategi membangun kota yang lebih siap dan tanggap pada Selasa (06/05) di Regent Park Hotel, Malang.

Wali Kota Wahyu menekankan pentingnya membangun kolaborasi antar sektor sebagai kekuatan utama dalam mitigasi risiko bencana. Pelatihan ini merupakan investasi dalam sumber daya manusia agar setiap elemen masyarakat mampu merespons bencana secara efektif.

"Kita tidak bisa memilih kapan bencana terjadi, tetapi kita bisa mempersiapkan diri untuk meminimalisir dampaknya," terang Wahyu dalam sambutannya di hadapan para peserta.

Lebih dari sekadar kegiatan teknis, pelatihan ini juga menjadi wadah membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya serta menjadi komitmen Pemerintah Kota Malang dalam membangun resilient city atau kota tangguh terhadap bencana. Selai

Pria yang akrab disapa dengan Pak Mbois itu berharap para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh ke dalam praktik nyata di lingkungan masing-masing.

"Masyarakat yang sadar risiko dan pemerintah yang tanggap adalah kunci utama menghadapi bencana. Sinergi ini harus terus diperkuat," harapnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, menyatakan bahwa Kota Malang menghadapi risiko bencana yang kompleks dan beragam. Maka penguatan kapasitas secara berkelanjutan menjadi prioritas. Pelatihan ini merupakan bagian dari agenda tahunan yang akan selenggarakan untuk membentuk sistem tanggap darurat yang lebih solid.

"Kota Malang berada di wilayah rawan bencana, mulai dari gempa bumi, tanah longsor, hingga banjir. Oleh karena itu, peningkatan wawasan dan keahlian manajemen bencana harus terus dilakukan secara sistematis dan menyeluruh," urainya.

Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai latar belakang, termasuk OPD, perwakilan masyarakat, relawan, hingga unsur TNI dan Polri. Materi yang diberikan mencakup pemahaman dasar manajemen bencana, penggunaan sistem informasi kebencanaan, dan peningkatan koordinasi antar instansi saat keadaan darurat.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news