Warga Pandasari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, menggelar aksi protes. Aksi protes itu dipicu karena tidak mendapatkan air bersih setelah dilaksanakan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang.
- Pemerintah Wacanakan Beli Gas Melon Pakai KTP, Warga: Ribet
- Larang Perayaan Kelulusan, Wali Kota Eri Bakal Gelar Wisuda Virtual se-Kota Surabaya
- Peringatan 10 November, Khofifah Ajak Masyarakat Teladani Jasa Pahlawan Hadapi Tantangan Global
Akibat dari penyambungan itu, sebagian warga desa setempat tidak mendapatkan air bersih. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu warga setempat, Tadjus Sarof dikutip Kantor Berita , Selasa (5/11).
"Kami warga Desa Pandansari Lor menuntut agar pipa jaringan dari progam PNPM dikembalikan seperti semula. Dan jaringan pipa program Pamsimas untuk mencari sumber mata air sendiri,†ungkapnya.
Selain itu, Tadjus Sarof mengatakan, warga keberatan dengan besaran uang pemasangan Sambungan Rumah (SR) dalam program Pamsimas sebesar Rp 700 ribu hingga Rp 900 ribu.
Sebaliknya, jika warga tidak membayar pemasangan SR tersebut, konsukensinya tidak mendapatkan air bersih.
Tadjus menjelaskan, adanya biaya pemasangan jaringan SR diduga dimainkan oleh oknum, baik itu dari pihak desa maupun dari DCKTR. Sehingga dengan persoalan ini, warga melakukan aksi agar pipa jaringan air bersih dari PNPM dikembalikan.
Apabila tidak dikembalikan, warga mengancam akan memutus pipa jaringan dari program Pamsimas yang dibangun oleh DCKTR Kabupaten Malang.
"Warga tidak penah kesulitan dalam kebutuhan air bersih sebelumnya, karena kebutuham air mendapatkan distribusi air dari PNPM. Namun, setelah ada program Pamsimas malah sulit. Selain itu, dari segi pembiayaan lebih murah menggunakan program PNPM, karena warga mendapatkan harga per meter kubik (m3) sangat murah," bebernya.
Terpisah, Camat Jabung, Hadi Sucipto membenarkan, aksi warga Desa Pandansari Lor menuntut dikembalikannya jaringan pipa air bersih yang dibangun oleh PNPM seperti dulu.
"Aksi warga tersebut sudah dilakukan koordinasi di lapangan antara warga, kepala desa (Kades), pendamping dan tokoh masyarakat (Tomas), dan sudah ada solusi,†jelasnya dengan singkat.
Hal yang sama juga disampaikan Kades Pandansari Lor, Dodik, jika warga yang menggelar aksi terkait diputusnya jaringan pipa air bersih yang dibangun PNPM, lalu disambungkan ke jaringan pipa yang dibangun dengan program Pamsimas sudah ada solusi dan sudah ada kesepakatan. Artinya kesepakatan itu, jaringan pipa yang lama dikembalikan.
"Dengan persoalan ini, kami akan melakukan evaluasi ulang terkait pendistribusian air bersih pada masyarakat Pandansari Lor. Dan persoalan ini ada kesalahpahaman antar pengurus, sehingga sudah kita selesaikan,†pungkasnya.[azm/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Mulai Membaik, Pasien Korban Kecelakaan Tol Mojokerto Dipindah ke RS BDH Surabaya
- Wali Kota Eri Sampaikan Belasungkawa Kepada Keluarga Balita Hanyut, Fasilitasi Pemulangan Jenazah
- Momen Wagub Jatim Emil saat Hadiri Maulid Nabi dan Seminar yang Digelar Ponpes Nurul Jadid