Ada hal tidak mengenakkan diterima wartawan JTV bernama Dewi Imroatin saat hendak melakukan peliputan kedatangan tim kirab nusantara GP Ansor Jawa Timur di rumah dinas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma), Senin kemarin (9/10).
- Alokasi Pupuk Subsidi di Mojokerto dan Madiun Diklaim Sudah Terserap 100 Persen
- Stok Aman, Probolinggo Tolak Impor Beras
- Angka Kematian Juni-Juli Capai 697 Orang Akibat Covid-19, Alasan Pemkot Surabaya Bikin Peti Jenazah
"Mulai hari ini Mbak Dewi gak usah datang kalo ada acaranya ibu (Risma). Ibu tidak berkenan kalau ada sampean (Anda)," kata Dewi menirukan ucapan Fikser kepada Kantor Berita , Selasa (9/10).
Mendapat teguran seperti itu, Dewi lantas balik bertanya bahwa keinginan Risma bisa disampaikan ke kantor redaksi JTV.
"Tapi langsung dijawab sama Fikser, ya nanti kita kirim surat ke kantor sampean," jelas Dewi.
Atas kejadian tersebut, wartawan JTV merasa dihinakan secara profesi.
"Tak sepantasnya seorang kepala daerah sekelas Risma anti wartawan. Mengapa harus menyuruh anak buahnya menjegal wartawan," tegas Dewi.
Salah satu wartawan media online, Trishna juga menilai kejadian yang menimpa wartawan JTV jelas melecehkan profesi jurnalis yang nyata-nyata dilindungi oleh UU Pokok Pers.
"Buat apa jutaan penghargaan yang dilekatkan di Risma, kalau masih punya mental alergi sama wartawan. Apa kata dunia?" ungkapnya.[arf/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ratusan Kades Jombang Ikut Aksi Damai Suarakan Aspirasi di DPR RI tentang UU terkait Desa
- Stok Bahan Pokok Aman, Gubernur Khofifah: Selamat Menyambut Bulan Ramadhan
- Peduli Korban Erupsi Semeru, Relawan Pemuda Gus Muhaimin Salurkan Bantuan Material