Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Virus Cacar Monyet atau Monkeypox di Kota Pahlawan.
- Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal
- Wali Kota Eri Imbau Warga Surabaya Tak Gunakan Popok Bayi dan Pembalut Sekali Buang
Karenanya, seluruh masyarakat Kota Surabaya diminta untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap seluruh warga Kota Pahlawan untuk lebih berhati-hati dengan tidak perlu merasa takut secara berlebihan.
Dia juga meminta warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Meskipun Bu Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan kalau Jatim masih nol, tapi kita harus tetap waspada dan menjaga protokol kesehatan,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (26/8).
Meski Kota Surabaya belum mencatat adanya penemuan kasus terinfeksi Virus Cacar Monyet atau Monkeypox, Pemkot Surabaya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Bahkan, pemkot telah menyiapkan lokasi isolasi/karantina bagi pasien di RSUD Dr. Soewandhie Kota Surabaya.
“Surabaya masih nol, kalau ditemukan kita langsung lakukan isolasi dan kita sudah siapkan juga lokasinya, kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jatim,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kembalikan Fungsi Fasum, Pemkot Surabaya Gencar Tertibkan PKL dan Bangunan Liar
- Nilai Reformasi Birokrasi Surabaya Terbaik Nasional, Wali Kota Eri Terima Penghargaan KemenPAN-RB
- Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Berat Guru yang Banting Pemain Futsal