Arab Saudi semakin yakin Iran menjadi dalang di balik serangan yang menyebabkan kebakaran di dua fasilitas minyak Aramco Saudi.
- Pencuri Bersenjata Tajam Satroni Tiga Rumah Kompleks PTS Pondok Maritim, Nyaris Tusuk Korban
- Korban Tewas Sekte Sesat Kenya Mencapai 90 Orang, Pencarian Diperluas
- Gawat! Hotel-hotel di Surabaya Diretas Serentak
Seorang pejabat pemerintah yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan Kerajaan Arab Saudi telah bergabung dengan Konstruksi Keamanan Maritim Internasional yang diusung AS menyusul Australia, Bahrain, dan Inggris.
Sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency, Rabu (18/9), koalisi maritim tersebut dibentuk AS setelah insiden perebutan kapal tanker Inggris di Teluk Persia, khususnya Selat Hormuz yang dikuasai Iran.
Arab Saudi sendiri bergabung dengan koalisi ini setelah serangan di dua fasilitas pemrosesan minyak Aramco di lokasi berbeda, yang menyebabkan pasokan minyak dunia berkurang dan harga minyak dunia naik.
Meski kelompok pemberontak Yaman, Houthi telah mengklaim serangan tersebut, baik Arab Saudi maupun Amerika Serikat yakin bahwa Iran adalah dalang dibalik serangan mengingat Houthi sendiri didukung.
Tudingan Arab Saudi juga dibuktikan dengan senjata yang digunakan untuk menyerang adalah buatan Iran.
Menanggapi hal ini, Presiden Iran Hassan Rouhani menyanggah tudingan tersebut dan mengatakan serangan tersebut ditujukan Houthi untuk mengakhiri Perang Yaman yang telah berlangsung lama. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi Dua Jenazah WNI Korban Gempa Turki
- Putra Buya Arrazy Hasyim Meninggal Dunia Kena Senjata Api Milik Anggota Polisi
- Minta Bendungan Dikuras Demi Ambil Ponsel yang Jatuh, Pejabat India Diskors