Advokad dan politikus senior Yusril Ihza Mahendra menolak jabatan Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK), kemungkinan karena posisi tersebut bukan lahan basah.
- Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1444 H Jatuh pada Kamis 23 Maret 2023
- Wajar Elektabilitas Golkar Tinggi Karena Airlangga Jadi Penjaga Gawang Perekonomian Saat Pandemi
- Teguh Santosa Terima Press Card Number One
"Jelas saja dia menolak Dewan Pengawas KPK. Posisi tersebut lahan kering kerontang," kata Sya’roni.
Yusril adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), tentu membutuhkan resources yang besar untuk menjalankan roda organisasi partai.
"Dan tentu di KPK adalah lahan yang sulit dikembangkan resources-nya. Sehingga sudah tepat YIM menolak posisi tersebut," ujar Sya'roni.
Menurutnya, Dewas KPK lebih baik diberikan kepada tokoh-tokoh senior yang tidak memiliki gerbong. Yusril memiliki gerbong PBB.
Ditambahkan Sya'roni, sikap tegas Yusril perlu ditunjukkan untuk menaikkan bargaining politik khususnya di hadapan Presiden Joko Widodo.
"Jika PSI dan Perindo dapat wakil menteri, maka PBB juga layak mendapat posisi tersebut," tutupnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- DPRD Apresiasi Program Bus Trans Jatim, Legislator Demokrat: Solusi Tepat Kurangi Kemacetan
- MK Masih Simpan Jadwal Putusan Batas Usia Capres-Cawapres, Ada Apa?
- Isu Radikal Radikul Terus Dikembangkan, Rakyat Lupa Minta Pertanggungjawaban Kinerja Ekonomi