Sejumlah aksi massa 22 Mei di Bawaslu meneriakkan yel-yel menuntut Jokowi turun. Sebuah bendera merah putih ukuran raksasa dibentangkan mereka dari lantai dua gedung pusat perbelanjaan Sarinah, yang berlokasi persis seberang kantor pusat Bawaslu.
- Pengadilan Tinggi Kembali Tolak Gugatan Moeldoko Cs, Demokrat: Berkah di Bulan Ramadhan
- Setuju dengan Firli, PAN: Preshold 20 Persen Buat Ongkos Politik Mahal
- Bakal Calon Perseorangan Pilkada Jember Harus Perbaiki 167.826 Dukungan
Massa aksi semakin keras meneriakkan yel-yel 'Jokowi Turun' dan membuat situasi tegang.
Hingga laporan ini diturunkan dua orang perwakilan massa aksi baru saja usai negosiasi dengan Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan dan Dandim 0501 Jakarta Pusat Letkol TNI Inf Wahyu Yudhayana.
Negosiasi berlangsung di tengah barisan aparat Brimob yang bersiaga di persimpangan ruas Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu petang (22/5).
Aksi lempar batu sempat terjadi. Namun kini telah mereda.
Pihak kepolisian mengimbau massa aksi tidak melakukan bakar-bakaran seperti terjadi saat kerusuhan Rabu dinihari di kawasan Tanah Abang.
Sementara itu penjagaan pasukan Brimob di depan kantor Bawaslu ditambah menjadi dua lapis. Di belakang barisan pasukan Brimob siaga dua unit baracuda, satu unit watercanon, dan satu kendaraan taksi.
Satu kompi personel TNI dari Kodim 0501/JP dan pasukan baret oranye Paskhas AU tanpa perlengkapan menyusul stand by di belakang pasukan Brimob.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bentengi Santri dan Kiai, Kodim 0820 Probolinggo Gelar Vaksinasi di Ponpes
- PDIP Heran Dengan Gaya Berpolitik Jokowi, Anak Mantu dan Keluarga Terlibat Politik Praktis
- Yenny Wahid saat Hadiri Harlah Muslimat: NU Netral di Pilpres 2024