Sepuluh kecamatan di Kota Surabaya bakal menjadi role model dalam upaya memaksimalkan fungsi dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.
- Mantap! Saat ini Jatim Bebas Zona Merah Covid-19
- Selain Kelebihan Muatan, Sopir Cadangan Diduga Jadi Penyebab Kecelakaan Bus di Mojokerto
- Dewan Dukung Pemkot Surabaya Utang Rp4 Triliun Untuk Proyek Strategis
Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dari akademisi, pakar, elemen masyarakat dan diinisiasi pula oleh Polrestabes Surabaya dalam rangka mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk memutus mata rantai Covid-19.
Kesepuluh kecamatan tersebut diantaranya, Gubeng, Wonokromo, Semampir, Tambaksari, Sawahan, Krembangan, Bubutan, Tegalsari, Kenjeran dan Genteng.
“Kita coba dengan 10 kecamatan yang tadi kita undang itu. Diharapkan nanti dilakukan pendampingan di 10 kecamatan ini dan kemudian membuat sebuah konsep bagaimana caranya memutus mata rantai itu berupa pencegahan dan mitigasinya,” kata Kepala BPB dan Linmas Surabaya, Irvan Widyanto dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai acara yang berlangsung di Kantor Satpol PP Surabaya, Selasa (28/7).
Irvan menyatakan, saat ini pihaknya bersama akademisi dan pakar sedang mematangkan konsep bagaimana pendampingan yang akan diterapkan di Kampung Tangguh tersebut.
Namun demikian, konsep yang diterapkan itu tak jauh dari upaya pencegahan, perlindungan dan mitigasi.
“Ini menjadi role model bagi 21 kecamatan yang lain nantinya,” ujarnya.
Irvan juga mencontohkan, selama ini para camat bersama tenaga kesehatan di Puskesmas diminta mendata ibu hamil hingga warga yang mempunyai penyakit komorbid.
Sebab, di masa pandemi saat ini, orang-orang tersebut sangat rentan tertular oleh virus. Maka dari itu, Pemkot Surabaya melakukan pendataan agar dapat memberikan pendampingan lebih kepada mereka sebagai upaya melindungi dari Covid-19.
“Nanti semua (kecamatan), hanya saja awal ini pendampingan dilakukan di 10 kecamatan sehingga nanti menjadi role modelnya di kecamatan yang lain,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Edison Isir menyambut baik dan mendukung penuh rencana penguatan Kampung Tangguh melalui pendampingan yang dilakukan oleh akademisi, pakar dan elemen masyarakat.
Menurutnya, hal ini sebagai upaya pencegahan dan melawan Covid-19 berbasis komunitas.
“Kami berkolaborasi dengan semua kawan-kawan termasuk jejaring relawan juga,” kata Kombes Pol Isir.
Rencananya 10 kecamatan dengan kasus tertinggi di Surabaya bakal dilakukan pendampingan untuk memaksimalkan fungsi Kampung Tangguh.
Namun begitu, Kombes Pol Isir memastikan bahwa wilayah kecamatan lain tetap menjadi perhatian baginya. Apalagi, wilayah kelurahan yang sudah berstatus zona hijau itu jangan sampai ada kasus lagi.
“Jadi prioritas utama yang dia penyebarannya tinggi ada 10 kecamatan. Tapi ada juga wilayah-wilayah lain yang wilayah kelurahan sudah hijau itu kita jaga jangan sampai kemudian dia ada pasien yang ODP (Orang dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), bahkan positif Covid-19,” jelasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Baskara Baswara, Band Indie Asal Surabaya Ingin Konsisten Ciptakan Lagu-Lagu Berlirik Satire
- Jalur Bondowoso-Tamanan Rusak Parah, PUPR: Anggaran Dialihkan Untuk Penanganan Covid-19
- Ngaji Sastra dan Kepenulisan di Ponorogo, Kiat Seni Karya Berbasis Lokal