Seorang nelayan bernama Asep (50), warga Padukuhan Kedung Kaji Dusun Bregoh Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember, sudah 2 hari dinyatakan hilang.
- Menuju Digitalisasi Smart City, Pemkab Lamongan Gandeng Telkomsel
- Stok Kecukupan Pangan di Surabaya 3 Bulan ke Depan Aman
- Merasa Dizholimi, Warga Surat Ijo Demo DPRD Kota Surabaya
Dia dinyatakan hilang karena terseret ombak setelah perahunya terbalik, karena diterjang ombak, saat pulang melaut di pantai Payangan Dusun Watu ulo Desa Sumberejo, pada Selasa (10/12) pagi kemarin.
Karena itu, tim SAR Gabungan, yang terdiri anggota Polsek Ambulu, Satpolair Puger dan tim SAR rimba laut, melakukan penyisiran di sekitar tempat hilangnya korban.
"Kami melakukan pencarian nelayan hilang dari kemarin (Selasa) di perairan pantai Payangan, hingga saat ini korban belum ditemukan," kata Kapolsek Ambulu, AKP Suhartanto, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (11/12).
Dia menjelaskan, korban dilaporkan hilang ke Polsek Ambulu, sekitar pukul 08.30 WIB, pada Selasa, 10 Desember 2024.
"Berdasarkan laporan tersebut, saya beserta personil Polsek Ambulu langsung menuju pantai Payangan. Kami meminta keterangan saksi-saksi," katanya.
Dari keterangan saksi, lanjut dia, pihaknya mendapatkan keterangan bahwa sekira Jam 05.00 WIB, sewaktu Perahu Korban hendak kembali dari mencari ikan, secara tiba-tiba Ombak besar menghantam perahu korban.
Saat itu perahu yang ditumpangi 2 orang, yakni korban Asep dan Bima (25), yang juga warga desa setempat, itu terbalik.
"Korban bernama Bima bisa menyelamatkan diri dengan cara berenang ke tepi Pantai. Sedangkan rekannya, Asep, hilang terseret ombak," terangnya.
Menurut Suhartanto, berdasarkan informasi itu, pihaknya langsung melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan, mulai kemarin. Penyisiran dilakukan di sepanjang pantai Payangan, namun belum membuahkan hasil.
Pencarian dihentikan karena kondisi mulai gelap dan cuaca kurang bersahabat.
"Sejak pagi tadi, kami kembali melakukan pencarian, disekitar tempat hilang ada yang menggunakan perahu serta ada yang melalui darat," jelasnya.
Suhartanto menambahkan, dalam kasus ini, pihaknya sudah meminta keterangan 3 orang nelayan, yang masih para tetangganya, yang saat kejadian sama-sama pulang dari melaut.
"Kami menghimbau para nelayan, terus waspada dan berhati-hati, saat melaut, karena saat ini kondisi cuaca kurang bersahabat," harapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Temui Perwakilan Warga Terkait PT Medco, Sekda Bondowoso Siap Bersurat
- Gagal Atraksi Sembur Api, Wajah Limbad Terbakar Hingga dilarikan ke Rumah Sakit
- Ribuan Warga Kabupaten Kediri Kerja di Luar Negeri, Pemkab Minta Pakai Jalur Resmi