Isu keterlibatan Persebaya dalam mafia bola perlu dibuktikan. Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana menegaskan secara kelembagaan dirinya tidak yakin kalau Persebaya terlibat.
- Persebaya Dibungkam Dewa United 0-3 di Gelora Bung Tomo
- Hasil Rakernas BLiSPI, Satu Pemain Terbaik Piala Menpora Akan Dapat Tiket ke Eropa
- Pertandingan Terakhir Liga RMOL, Pertemuan Dua Klub yang Punya Produktivitas Gol
Tak hanya itu, menurut Wisnu bila dilihat besaran dana dari kasus mafia bola bila dibandingkan dengan track record dari Presiden Persebaya, Azrul Ananda bisa dikatakan tak ada artinya.
"Mosok kelase mas Azrul koyok ngono (Masa kelasnya mas Azrul seperti itu). Wong duwit sak mono ae kok (cuma uang segitu aja),†pungkasnya.
Sekadar diketahui, Manajer Persebaya sebelumnya melaporkan redaksi PT Jawa Pos ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan yang dilayangkan dengan nomor STTLP/B/24/I/2019/JATIM/RESTABES SBY tertanggal 7 Januari 2019 ini atas nama pelapor Chandra Wahyudi.
Jawa Pos dilaporkan atas berita berjudul â€Green Force Pun Terseretâ€.
Dalam berita yang terbit pada Minggu lalu (6/1/2019) itu, Persebaya disebut â€menjual†pertandingan Liga 2 melawan Kalteng Putra pada 12 Oktober 2017.
Dalam berita itu, disebutkan Cholid dan Chairul melakukan match fixing bersama Vigit Waluyo.
Persebaya, Cholid, dan Chairul merasa difitnah atas pemberitaan itu, Persebaya kalah 0-1 dalam pertandingan itu memang kalah di atas lapangan.[aji
- Nasdem Minta Kemenpora Tetap Berangkatkan Atlet di 14 Cabang Ikut Sea Games 2021
- Timnas Garuda U20 Bermain Imbang 1-1 Lawan China di Laga Uji Coba Pertama
- Tahan Imbang Erlangga FA, Putra Ralin Pastikan Diri sebagai Juara Liga RMOL U16