Ratusan petugas gabungan berusaha memadamkan kobaran api akibat hutan Ketonggo yang terbakar. Terpantau api terus membesar masuk kawasan hutan RPH Kuncen masuk wilayah Desa Babadan, Kecamatan Paron, Ngawi.
- Peringati Hari Lahir Pancasila, Gubernur Khofifah Beberkan Dua Tantangan Besar
- Publikasikan Serapan Anggaran, Pemkot Surabaya Sediakan 174 TV LED di Kantor Kecamatan dan Kelurahan
- Dinsos Kota Kediri Dropping 70 Paket Sembako Plus Di 21 Kelurahan
"Simulasi ini dilakukan sebagai langkah responsiv kita sebagai aparatur yang ada didaerah. Baik TNI, Polri, Perhutani, BPBD, pemerintah daerah dan LMDH untuk mempersiapkan langkah dari hal terburuk khususnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla-red)," terang Kapolres Ngawi AKBP MB. Pranatal Hutajulu, Jum'at, (20/9).
Jelas Pranatal, upaya pencegahan terhadap potensi kebakaran hutan harus dilakukan setiap saat. Apalagi situasinya sekarang terjadi kemarau panjang dengan cuaca panas menyengat. Tentu saja jika tersulut api kecil pun cukup berpotensi kebakaran baik hutan maupun lahan.
Dijelaskan juga wilayah Ngawi memiliki kawasan hutan seluas 45 ribu hektar atau 35 persen dari total wilayahnya. Sehingga kewaspadaan dini harus dilakukan termasuk melakukan simulasi. Agar nantinya mampu bereaksi cepat dalam penanganan kebakaran mendasar koordinasi lintas stakeholder.
"Perlu diketahui juga hal penting dari tujuan simulasi ini agar semua pihak memiliki dasar kemampuan menanggulangi api saat karhutla terjadi sewaktu-waktu," pungkasnya.[dik/bdp]
- Kontak Erat Pasien Covid-19, Bupati dan Petinggi Pemkab Probolinggo di Swab Massal
- Dinsos Surabaya Salurkan BPNT untuk 39 Ribu KPM
- Hadiri Muktamar Internasional Fikih Peradaban, Gubernur Khofifah: Dari Jawa Timur Bumi Mojopahit akan Lahirkan Resolusi Perdamaian Dunia