Amerika Serikat bergegas mengambil langkah agresif dengan mengumumkan akan mengerahkan pasukan tambahan Amerika Serikat dan peralatan pertahanan rudal ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
- Nelayan Ditemukan Mengapung di Perairan Laut Utara Tuban
- Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo Digeledah KPK
- Kepala Angkatan Bersenjata Jenderal Bipin Rawat Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Meneri pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper, mengatakan bahwa ini adalah langkah pertama untuk meningkatkan keamanan dan dia tidak akan mengesampingkan langkah-langkah tambahan di masa depan.
Sementara itu Kepala Staf Gabungan, Jenderal Joseph Dunford dalam pernyataan terpisah mengatakan bahwa rincian lebih lanjut tentang penempatan akan ditentukan dalam beberapa hari mendatang. Namun dia menekankan bahwa hal itu tidak akan melibatkan ribuan tentara Amerika Serikat.
Pengumuman tersebut merupakan perpanjangan tangan dari sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dia menyalahkan Iran atas serangan di fasilitas minyak Arab Saudi tersebut.
Trump sebelumnya mengatakan bahwa dia memilih untuk menahan lebih banyak kekuatan daripada meluncurkan serangan militer pasca serangan di fasilitas minyak Arab Saudi. Dia mengatakan bahwa dia ingin menghindari perang habis-habisan dengan Iran.
Sebagai gantinya, dia memberikan sanksi baru pada bank sentral Iran.
"Saya pikir pendekatan orang kuat dan hal yang menunjukkan kekuatan akan menunjukkan sedikit pengekangan," kata Trump.
"Jauh lebih mudah untuk melakukannya dengan cara lain, dan Iran tahu bahwa jika mereka berperilaku tidak pantas, mereka sedang dipinjam waktu," jelasnya, seperti dimuat The Guardian.[bdp]
- Kecelakaan Maut Avanza Vs Mistubishi di Tuban: 2 Orang Meninggal, 4 Luka
- Terbelah Jadi Tiga Bagian, KSAL: Sangat Kecil Kemungkinan Awak KRI Nanggala Bisa Diselamatkan
- Baku Tembak dengan Satgas Madago Raya, Ali Kalora Tewas
ikuti update rmoljatim di google news