Ledakan bom di Mapolrestabes Medan pada Rabu pagi (13/11), menambah jumlah rentetan tragedi bom dengan target korban orang-orang lokal di Indonesia. Seandainya bom Medan bagian dari pada serangan teroris, maka tujuannya bukan hanya sekedar ideologi saja.
- Pasien Baru Covid-19 Hari Ini di Bawah Seribu, Kasus Aktif turun 1.908 Orang
- PPP, Golkar dan PAN Jember Jajaki Peluang Koalisi Pilkada 2024, Cari Calon Bupati yang Hargai Peran Parpol Pengusung
- Peluang Duet Anies-AHY Sangat Besar, Masing-masing Punya Kelebihan
Ali membeberkan pertama kelompok teroris yang bergerak di tahun 2000 hingga tahun 2010. Kelompok ini didominasi Jamaah Islamiyah dan bermotif ideologi.
"Ini sebuah pembalasan untuk menyerang orang orang barat, khususnya Amerika, Inggris, Australia Kanada dan sebagainya, yang memusuhi negara Islam. Karena motifnya ideologi. Misalkan bom Bali," terangnya.
Sementara, lanjut Ali, kelompok teroris yang bergerak tahun 2010 hingga sekarang, adalah kelompok dengan dasar ideologi dan politik.
"Aplikasinya kepada ISIS. Selain ideologi, ini ada tujuan membuat kekuasaan bernegara. Karena mereka sudah punya kekhilafan'an yang hancur," lanjutnya.
Akibat hancurnya kekuasaannya, para teroris ini kembali daerah masing masing untuk melancarkan serangannya.
Di sinilah, kata Ali, sangat sulit untuk mendeteksi keberadaannya. Sebab sasaran mereka bukan lagi pada orang orang Barat.[aji]
- Urusan Bentrok Warga Rempang Cukup Diurusi Pembantu, Urusan Presiden Itu Lempar-lempar Kaos
- Soal Pilpres, Siapa yang Didukung Jokowi dan PDIP Pasti Ada Kompromi
- Seperti WAG TNI, Percakapan Menteri Soal Tunda Pemilu Mestinya Juga Ditertibkan Jokowi