Astronot Temukan Dua Planet Baru, Diperkirakan Bisa Jadi Pengganti Bumi

Para astronot berhasil mendeteksi dua planet yang menyerupai bumi alias super earth.


Kedua planet itu terletak di bintang terdekat dengan bumi. Sehingga para astronot memperkirakan planet tersebut berpotensi layak huni.

Kedua planet ini ditemukan menggunakan pendekatan tidak langsung bernama metode radial velocity.

Kedua planet diramalkan bisa menjadi kandidat sempurna mencari kehidupan di masa depan sebagai pengganti Bumi.

Dari pemberitaan Science Alert, Rabu (22/1), dua planet itu bernama GJ 180 d dan GJ229A c.

Masing-masing berukuran 7,5 dan 7,9 kali lipat dari besar Bumi. GJ 180 d dan GJ229A c berjarak 40 dan 19 tahun cahaya dari Bumi.

Orbit dari sekumpulan planet ini secara umum tidak potensial untuk kehidupan manusia.

Pasalnya, tipe bintang tempat kumpulan planet ini berada cukup kasar dan tidak ramah terhadap sekitar karena aktivitas flare dan radiasi tinggi. Namun, hal tersebut tergantung dari seberapa jauh planet dari bintang.

Astronom Fabo Feng dari Carnegie Institution for Science, mengatakan, GJ 180d memiliki kemungkinan menjadi pengganti Bumi. Namun, GJ 229A c menjadi kandidat terbaik untuk mempelajari sebuah evolusi.

"GJ 180 d merupakan planet yang suhunya paling mendekati Bumi, posisinya tidak tidally lock. Dengan begitu, kemungkinan untuk menjadi pengganti Bumi dan mempertahankan kehidupan jadi makin tinggi," kata Fabo Feng.

Sementara itu, GJ 229A c memiliki periode orbit 122 hari. Namun, bintangnya yakni Gliese 229A berukuran lebih besar dibandingkan Gliese 180.

Selain itu, planet ini mungkin berlawanan dengan arah bintang. Menariknya, Gliese 229A berada dalam sistem biner, dengan sebuah brown dwarf bernama Gliese 229B. Keduanya terbentuk seperti bintang, dengan material gumpalan gas.

GJ 229A c kini resmi merupakan super-Earth yang beriklim paling mirip dengan Bumi. Planet ini menjadi kandidat yang sangat baik untuk mempelajari bagaimana planet bisa terbentuk dan berevolusi, demikian seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.