Laga pertarungan di internal Partai Amanat Nasional (PAN) tinggal menghitung hari. Pada 10 sampai 12 Februari 2019, sejumlah elit partai matahari bakal memperebutkan kursi 01 yang masih diduduki petahana Zulkifli Hasan.
- Miliki Tujuan Besar, AHY Tak Pedulikan Pernyataan Hasto Soal Koalisi
- Vaksin Nusantara dan Merah Putih untuk Vaksin Booster 2022, DPR: Sebuah Kebijakan yang Melegakan
- BAT Ajak Masyarakat Lawan Informasi Hoaks di Pemilu 2024
Basis suara pun sudah mulai dikumpulkan jauh-jauh hari oleh para penantang Zulhas seperti Mulfachri Harahap, yang mengklaim sudah mendapat dukungan dari tujuh provinsi.
Akan tetapi, klaim Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu belum cukup untuk merebut kursi ketum dari Zulhas. Sebab walau bagaimanapun juga, basis konstituen PAN adalah warga Muhammadiyah.
"Siapapun di PAN harus membangun network yang kuat, harus mendapat kepercayaan dari Muhammadiyah," kata analis politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Sirojudin Abbas seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/2).
Kemudian di sisi yang lain, Mulfachri Harahap juga dianggap belum mampu menjadi tokoh yang dikenal di kalangan Muhammadiyah. Sehingga, pengakuan dari warga ormas terbesar di Indonesia ini masih belum didapat oleh Mulfachri.
"Dia juga harus dihormati komunitas Muhammadiyah. Karena basisnya (PAN) masih ada di situ," ucap Sirojudin Abbas.
Lebih lanjut, analis politik lulusan University of California Berkeley ini berkesimpulan, bahwa tingkat senioritas Mulfachri masih patut dipertanyakan. Sebab, indikator inilah yang menjadi tolak ukur warga Muhammadiyah memilih pemimpin.
"Dan apakah Mulfachri sudah sampai tingkat senioritas seperti itu? Saya tidak tau persis," tutup Sirojudin Abbas.
- Suara Prabowo di Jember Jatim, Emil Dardak Optimis Bisa Menang Tebal
- Di Islamic Book Fair, Teguh Jelaskan Mengapa Pilih Judul "Buldozer dari Palestina"
- Demokrat Terus Mobilisasi Bantuan Bagi Korban Bencana Di NTT