Istilah social distancing (jarak sosial) diganti oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) menjadi physical distancing (jarak psikis).
- Viral, Warga Berkerumun Saat Kedatangan Presiden Jokowi Di NTT
- Kasus Baru Melonjak, Kabupaten Jember Kembali Menjadi Zona Merah
- Saran Ketua Fraksi PAN: Hapus Syarat Tes PCR atau Biaya Tes Ditanggung Pemerintah
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito di kantor BNPB, Jakarta Timur, Minggu (22/3).
"Dalam pencegahan (penyebaran virus) di masyarakat, penerapan social distancing terbaru dari WHO adalah physical distancing," ujar Wiku seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Yang dimaksud physical distancing sendiri adalah masyarakat masih bisa melakukan hubungan sosial, namun tanpa tatap muka atau bertemu langsung. BACA JUGA Antisipasi Ledakan Pasien Covid-19, Ganjar Minta RS Di Jateng Hitung Kebutuhan Alkes Jadi, meski tetap tinggal di rumah, setiap orang masih bisa bercengkrama melalui berbagai teknologi yang sudah mutakhir.
Selain itu, Wiku menambahkan, penerapan pola hidup bersih dan sehat juga menjadi faktor penting untuk memutus penyebaran virus corona atau Covid-19 saat ini.
- Angka Stunting di Surabaya Terus Menurun, Tersisa 255 Anak dan 47 Kelurahan Sudah Nol Kasus
- Pemkot Surabaya Belum Terima Laporan Adanya Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak
- Kemenkes Hentikan Penyuntikkan 448.480 Dosis Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya