Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Utara diperkirakan akan menghadapi guncangan paling parah akibat dari dampak wabah virus corona.
- Parpol Bagikan 10 Ton Minyak Goreng Saat Sedang Langka, Satgas Pangan Ke Mana?
- Kaesang Usulkan Tinta Pemilu 2024 Warna Pink Karena Pencolosan Berbarengan Valentine Day
- Pakar Unpad: KIB Ingin Memberi Pesan Bahwa Berkoalisi Lebih Baik daripada Sendirian
Perkiraan itu sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo saat rapat terbatas melalui video conference dengan para gubernur membahas perihal pandemik Covid-19 di Istana Negara, Selasa (24/3).
Presiden mengatakan pemerintah telah menyusun skenario prediksi dan penanganan dampak Covid-19 terhadap sosial dan ekonomi masyarakat.
“UMKM skenario sedang yang berat di Kalimantan Utara,” kata Jokowi, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, UMKM di wilayah tersebut kemungkinan akan menghadapi penurunan pendapatan sampai 36 persen. Parahnya, kemampuan bertahan mereka diperkirakan hanya sampai periode Agustus hingga Oktober 2020.
Untuk itu, dia menegaskan, pemerintah akan melakukan relaksasi kredit bagi UMKM, terutama untuk nilai kredit di bawah Rp 10 miliar sebagai upaya meminimalisasi dampak wabah Covid-19.
“Kita kemarin sudah berbicara dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK akan memberikan kelonggaran relaksasi kredit UMKM untuk nilai kredit di bawah Rp 10 miliar,” katanya.
Adapun asupan kredit baik kredit perbankan maupun industri keuangan nonbank akan digelontorkan. Relaksasi yang diberikan bisa berupa penundaan cicilan sampai satu tahun dan penurunan bunga.
Presiden juga mengaku mendapatkan keluhan bagi para pekerja harian termasuk tukang ojek, sopir taksi, hingga nelayan. Untuk mereka, presiden juga memastikan akan ada kelonggaran kredit yang diberikan.
- PP HIMMAH Desak Pemerintah Blokir Judi Online
- PAN dan PPP Masih Solid di KIB Meski Ada Dukungan Buat Anies
- Gerakan Mahasiswa Surabaya: Demokrasi Mati dalam Genggaman Presiden