Tim medis di Moskow menjalani praktek jarak jauh atau telemedis dalam penanganan pasien, termasuk warga yang memiliki gejala ringan untuk kasus virus corona.
- Dipaksa Luluskan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah, Tujuh Guru Besar Unhas Mundur
- Kadinkes Pastikan Makanan di Seluruh Pasar Takjil Banyuwangi Aman Konsumsi
- Bupati Malang Launching Aplikasi Si Jaka, Dan ini Manfaatnya
Mereka menggunakan layanan konsultasi via panggilan video (video call). Warga yang merasa memiliki gangguan dan perlu untuk mengecek kondisinya, bisa menghubungi nomor yang disediakan pemerintah.
Nanti petugas akan menyarankan apa saja yang sebaiknya dilakukan sambil memantau pasien dari video tersebut. Dalam layanan telemedis ini, para dokter akan menangani para pasien virus Corona yang kondisinya cukup baik untuk menjalani perawatan di rumah.
Para pasien itu akan dipantau dari jarak jauh oleh para tenaga medis, yang juga bertugas mencari tanda-tanda jika kondisi pasien memburuk. Para dokter akan kembali menghubungi para pasiennya secara rutin dan pasien juga bisa menghubungi dokter jika merasa perlu, melansir AFP, Kamis (9/4).
Pusat layanan telemedis dibangun pemerintah Moskow dalam penanganan wabah virus corona. Para dokter duduk di bilik-bilik sambil menatap layar dan memakai headset untuk berinteraksi via panggilan video dengan pasiennya.
"Pusat telemedis diciptakan secara khusus bagi para pasien virus Corona yang kondisinya mengizinkan mereka untuk dipantau di rumah," terang kepala dokter di pusat telemedis,
Andrei Tyazhelnikov. Sebanyak 200 dokter yang dipekerjakan di usat telemedis ini. Tyazhelnikov menyebut sebagian besar merupakan dokter umum, bukan spesialis virus Corona, namun mereka dilatih untuk menggunaka protokoler yang tepat. Pusat telemedis ini buka 24 jam, dengan para dokter bekerja selama 12 jam setiap shift. Konsultasi via telemedis rata-rata berlangsung selama 15 menit dan sejauh ini sudah lebih dari 7 ribu konsultasi yang dilakukan.
Sampai hari ini, kasus virus corona Rusia melonjak ke angka 8.672. Sebagian besar kasus ada di ibu kota Moskow. Jumlah korban meninggal kini mencapai 63 orang. Layanan telemedis bukan hal baru. Indonesia sudah mulai menerapkan teknologi ini sejak beberapa tahun lalu Telemedicine sebelumnya telah dikembangkan di Indonesia sebagai pilot project sejak 2012 dengan jenis layanan teleradiologi saja.
Kementerian Kesehatan RI pada 2016 mengembangkan telemedicine menjadi tiga jenis layanan telemedicine, meliputi teleradiologi, tele-EKG serta tele-USG. Saat ini dikembangkan pula telekonsultasi, yan telah banyak digunakan saat ini. Inovasi layanan telemedicine itu dikembangkan di dua RS di Jawa Timur.
Yaitu RSUD Dr Soetomo sebagai RS pengampu penyelenggara uji coba program telemedicine yang ditetapkan langsung oleh kementerian kesehatan (kemenkes) sejak 2019. Sedangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan menerapkan telekomunikasi pelayanan informasi medis jarak jauh atau telemedis melalui nomor yang sedang disiapkan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok, Sidik Mulyono di Balai Kota Depok, dalam keterangannya kepada media menegaskan pihaknya sedang menyiapkan rencana hadirnya telemedis.
"Nanti nomor yang disiapkan kita fungsikan bagi warga yang ingin mengetahui kondisi kesehatan mereka, khususnya terkait gejala Corona,” katanya.
Di saat seluruh rumah sakit sudah penuh diharap masyarakat bisa melakukan perawatan secara mandiri dan menghubungi nomor yang sedang disiapkan.
- Semarak "Karnaval Nang Tunjungan", Wali Kota Eri Ajak Masyarakat Populerkan Batik Surabaya
- Pemkab Lamongan Anggarkan Rp50 M untuk Pembebasan Lahan Jalur Lintas Utara
- Polresta Sidoarjo Razia Protokol Kesehatan Anggota