Negara Lain Pekerjakan Napi Bikin Masker, Di Indonesia Malah Dibebaskan, Pemerhati: Benar-benar Salah Kaprah!

Hingga Selasa (8/4), sudah ada 35.676 narapidana yang dibebaskan dari lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan.


Catatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, para napi dibebaskan melalui program asimilasi dan integrasi sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19) di wilayah lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan di Indonesia.

Menanggapi hal itu, pemerhati kebijakan publik Muhammad Trijanto menyayangkan pembebasan napi dengan alasan mencegah penyebaran Covid-19.

“Salah satu pencegahan penyebaran virus corona adalah karantina dan lockdown, jadi tidak masuk akal bila demi kemanusian dan untuk menghindari serangan virus corona, para napi dibebaskan,” terang Trijanto pada Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (11/4).

Menurutnya, penjara sudah merupakan tempat yang tepat untuk melakukan karantina. Pasalnya, di tahanan para napi justru terbebas dari wabah karena lockdown 100 persen.

“Kalau ingin napi di bui tidak tertular corona, lembaga pemasyarakatan harus menghentikan kunjungan. Bukan malah membebaskan tahanan. Bukankah napi yang sedang dipenjara sudah lebih aman dari serangan corona, karena sudah dikarantina terlebih dahulu,” urainya.

Ditambahkan Trijanto, pembebasan napi di negara ini termasuk cukup aneh. Baru kali ini narapidana dibebaskan gara-gara wabah corona. Padahal di negara lain, para napi justru dipekerjakan untuk membuat masker.

“Benar-benar salah kaprah. Di Malaysia, narapidana dipekerjakan menjahit alat pelindung diri (APD) untuk membantu kekurangan pasokan yang dialami para tenaga medis. Begitu juga di Turki, tahanan dari di enam penjara di Turki juga diberdayakan untuk memproduksi 1,5 juta masker. Kementerian Kehakiman Turki menyebut jumlah itu bisa dihasilkan setiap bulan.”

“Di Thailand, narapidana di lima penjara wanita membantu memproduksi masker murah. Dan di India, para tahanan dipekerjakan untuk menjahit masker dan membuat sanitizer dalam 10 hari terakhir. Bahkan di Taiwan, para napi yang biasanya membuat seragam penjara kini per hari mereka ditugaskan membuat sekitar seribu masker kain,” tandas Trijanto.