Peringati Kelahiran Pancasila, Unitomo Bahas Tantangan dan Peluang Riset Internasional

Memeperingati Hari Kelahiran Pancasila pada 1 Juni, Universitas Dr. Soetomo Surabaya (Unitomo) membahas tantangan dan peluang riset internasional dalam webinar Internasional bertajuk “Challenge and Opportunity on Research and International Collaboration in Southeast Asian Higher Education” yang diikuti beberapa mitra perguruan tinggi luar negeri.


“Harapannya, melalui ajang maya ini bisa menjadi menjadi peluang bagi para akdemisi khususnya para peneliti untuk mengetahui peluang kerjasama penelitian dengan beberapa perguruan tinggi di Philipina dan Malaysia,” kata Wakil rektor IV Bidang Kerjasama dan Pemasaran Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM mewakili Rektor, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (1/6).

Dengan memanfaatkan momentum webinar dan semangat Kelahiran Pancasila ini, lanjut dia, mari kita pompa daya imajinasi dan energi inovasi bangsa menyongsong era kenormalan baru terutama bagi para peneliti dan akademisi untuk terus mencari peluang kerjasama dengan perguruan tinggi mitra di luar negeri.

Dalam kesempatan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila Philipina Dr. Lili Nurlaili, membahas materi terkait “Strategi Kolaborasi Pendidikan, Pelatihan dan Pemagangan di Philipina”

Ia menjelaskan bahwa beberapa peluang kerjasama penelitian yang dapat di lakukan oleh perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi di Philipina.

"Dalam pengembangan bahasa dan budaya di KBRI Manila telah mengadakan pelatihan bahasa Indonesia dan syukur alhamdulillah sekarang sudah ada 750 siswa, guru, dosen dan masyarakat yang tertarik dan berperan aktif belajar bahasa Indonesia. Bahkan sekarang telah menjadi mata kuliah wajib di beberapa SMA dan perguruan tinggi,” tuturnya.

Dari sisi Budaya, sambungnya, kami telah mengadakan beberapa acara promosi budaya dengan memperkenalkan beberapa tarian Indonesia serta pelatihan membuat Batik. “Dan hasilnya sekarang kami telah mempunyai 7. 000 siswa pelatihan yang bisa membatik. Tujuan kami adalah bagaimana orang Philipina menyukai dan menghargai batik sebagai warisan budaya Indonesia,” imbuh Lilik.

Sementara itu Dekan Fakultas Komunikasi Massa University of Philipina Prof. Arminda V. Santiago, Ph.D dan Prof. Dr. Nor Hazana Abdullah lebih banyak memaparkan aspek administratif kerjasama riset dengan mitra perguruan tinggi serta sharing pengalaman mereka dalam mengadakan serta mengelola kerjasama riset  dan jurnal penelitian dengan beberapa perguruan tinggi mitra luar negeri.

Menurut mereka langkah pertama dalam melakukan kerjasama penelitian adalah mengadakan penjajakan dahulu tentang kesamaan visi dan misi perguruan tinggi, selanjutnya membuat MoU dan MoA untuk mengatur lebih detil aspek-aspek teknis terkait kerjasama tersebut.

Webinar Unitomo berlangsung selama kurang lebih dua jam dengan beberapa mitra perguruan tinggi luar negeri ini diikuti 1.700 orang peserta.

Hadir sebagai narasumber di antaranya Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Manila Philipina Dr. Lili Nurlaili, M.Ed , Dekan Fakultas Komunikasi Massa University of Philipina Prof. Arminda V. Santiago, Ph.D. serta Prof. Dr. Nor Hazana Abdullah, Associate Professor dari Fakultas Manajemen Teknologi dan Bisnis Universiti Tun Hussein Onn Malaysia.

“Unitomo sudah sering melakukan kerjasama dengan beberapa mitra perguruan tinggi di Phillipina bahkan beberapa dosen telah mengadakan kerjasama riset dan joint seminar dari beberapa perguruan tinggi di Phillipina sebagai bentuk implentasi MoU yang sudah dibuat selama ini. Banyak fasilitas yang ditawarkan, selanjutnya tergantung perguruan tinggnya mau aktif follow up apa tidak. Menurut saya ini sangat support dengan program kampus merdeka’, demikian Meithiana.