Mimpi Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia akan maju tampaknya harus dikubur dulu dalam-dalam. Sebab sampai detik ini penegakan hukum di Indonesia belum benar-benar tegak.
- Klaim Menang di kabupaten Madiun, Posisi Ketua DPRD Masih Milik PDIP
- Tuding Rusia Bakal Gunakan Senjata Kimia, AS Siap Kirim Alat Perlindungan ke Ukraina
- Zainal Bintang Sebut Lodewijk adalah Pilihan Tepat untuk Golkar
Hal ini disampaikan Staf Pribadi Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ossy Dermawan dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (2/6).
Ossy menyebut, salah satunya yang menjadi tolak ukur penegakan hukum tersebut adalah penangkapan kader PDIP Harun Masiku yang telah berstatus tersangka korupsi.
Saat ini lebih dari 4 bulan Harun Masiku belum berhasil ditangkap oleh pihak berwajib.
“Jangan mimpi Indonesia bisa maju kalau Harun Masiku saja nggak ketemu,” ujar Kepala Badan Komunikasi dan Strategi (Bakomstra) DPP Partai Demokrat ini seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan masih terus memburu Harun Masiku yang jadi buron atas kasus suap pengurusan PAW anggota DPR.
Dalam kasus ini, Harun disangka sebagai pemberi suap kepada mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Dia menghilang sejak lolos dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 8 Januari 2020 lalu.
"KPK bersama Polri tentu akan terus mencari keberadaan tersangka HAR (Harun Masiku), sekalipun belum berhasil menemukan keberadaan yang bersangkutan," tegas pelaksana tugas (Plt) Jurubicara KPK, Ali Fikri kepada wartawan, kemarin, Senin (1/6).
Dalam kasus ini, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta telah menjatuhkan hukuman 1 tahun 8 bulan pidana penjara terhadap kader PDIP, Saeful Bahri.
- Anwar Usman Singgung Pemimpin Muda, Hensat: Bukan Urusan MK
- Soal Proposal Damai Ukraina-Rusia, PDIP Lupa Prabowo Satu-satunya Menteri yang Senapas dengan Jokowi
- Catatan Ketua Komisi D DPRD Jatim Saat HUT Pemprov Ke 75