Pelaksanaan rapid test dengan sasaran para pedagang pasar perlu dievaluasi lagi. Upaya tersebut harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan rapid test agar tepat sasaran ke pedagang pasar.
- Rajut Harmoni Selama Ramadan, Bupati Banyuwangi Silaturahmi ke Sejumlah Ormas Islam
- Dinkes Kota Kediri Siap Terima Vaksin Covid 19
- Kapolda Jatim Cek Kesiapan Malam Puncak Gebyar Nusantara Gemilang Jawa Timur 2022
Seperti rapid test sasaran para pedagang pasar di Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi. Sempat diwarnai aksi penyerobotan warga diluar pedagang. Mereka ngotot minta di rapid test dengan alasan untuk memenuhi administrasi tertentu.
"Ada yang minta rapid test karena mereka bukan pedagang kita tolak. Ketegasan itu setelah rapid test sebelumnya ada indikasi warga diluar pedagang mendadak mengikuti rapid," jelas Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan, Kamis (4/6).
Jelasnya, pihak petugas medis tidak mengetahui siapa saja identitas pedagang pasar. Tentu yang lebih tahu adalah pengelola pasar itu sendiri. Dengan demikian kejadian tersebut akan dijadikan evaluasi kedepannya.
Kata Mudo, untuk rapid test kali ini sebenarnya ditargetkan sasar 187 pedagang. Namun hanya 179 pedagang pasar yang mengikuti kegiatan rapid test dan 1 pedagang dinyatakan reaktif. Atas hasil itu akan dilakukan tracing terhadap keluarga yang dinyatakan reaktif rapid test.
- Bupati Hendy Optimis Bumdesma Menjadi Kekuatan Ekonomi Masyarakat Jember
- Satgas Penegakan Disiplin Bubarkan Parade Sound System di Probolinggo
- Pasca Penutupan Total, Pedagang Hewan di Ngawi Terancam Bangkrut