Saat Rapid Test, Pedagang Minta Sarung Tangan Petugas Medis Selalu Ganti

Pemkab Ngawi melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 gencar melakukan rapid test dengan sasaran pedagang pasar. Hal ini menyusul jumlah warga yang terpapar virus corona di wilayah Ngawi mencapai 13 orang.


Seiring waktu pedagang pun mulai cerdas menyikapi pelaksanaan protokoler rapid test yang dilakukan petugas medis itu sendiri. 

"Dari sekian rapid test dengan sasaran pedagang pasar patut dicermati ternyata ada yang patut dievaluasi ya. Coba sarung tangan yang dipakai petugas kan tidak ganti selama pelaksanaan rapid test itu," terang Yudianto salah satu pedagang pasar di Ngawi, Jum'at (5/6).

Ia meminta jika kepengen rapid test sesuai yang ditargetkan seharusnya petugas medis pun harus ganti sarung tangan setiap sehabis memegang tangan yang akan di rapid test.

Sebagai orang yang awam medis, Yudianto menunjuk pada kasus penularan virus corona dari berbagai cara khususnya bersenggolan maupun dari droplet. 

"Katanya warga masyarakat secara umum disuruh menerapkan physical distancing maupun jaga jarak sosial. Nah, petugas medis sendiri malah dibilang kecolongan terkait pencegahan dari paparan virus corona," ulasnya.

Kemudian data yang berhasil dikumpulkan Kantor Berita RMOLJatim, kegiatan rapid test dengan sasaran para pedagang pasar di Ngawi ditargetkan 7.388 orang pedagang. Jumlah tersebut dari 19 pasar milik pemerintah daerah setempat. Hanya saja sampai sekarang ini baru menyasar 2.742 pedagang pasar. Pun, hasilnya tercatat ada 76 orang pedagang pasar reaktif virus.