Gara-gara Covid-19 Nganggur, Forum Pelaku Seni dan Budaya Retno Dumilah Madiun Adukan Nasib ke DPRD

Belum adanya kejelasan relaksasi kebijakan skema ijin hajatan dan event, perwakilan forum pelaku seni dan budaya Retno Dumilah Madiun temui Ketua DPRD Madiun.


Pelaku seni dan budaya ini meminta DPRD setempat untuk menjembatani permasalahan mereka dengan pemerintah kabupaten Madiun. Sudah tiga bulan mereka harus menganggur berdim diri di rumah mentaati anjuran pemeritah.

Mereka menginginkan agar pemerintah kabupaten Madiun memberikan regulasi relaksasi kebijakan skema ijin hajatan dan event meskipun dengan protokol kesehatan. Karena dampak covid-19 sangat dirasakan oleh pekerja seni. Sehingga berpengaruh terhadap hajat hidup keluarga mereka.

"Kami dari forum pelaku seni dan budaya ke DPRD ini untuk mengadukan nasib serta meminta DPRD sebagai wakil rakyat untuk menjembatani ke pemerintah kabupaten agar memberikan relaksasi kebijakan skema ijin hajatan dan event dalam menuju new normal," terang Cak Unggul selaku juru bicara forum pelaku seni dan budaya Retno Dumilah Madiun kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (11/6).

Pria yang berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC) ini menegaskan dirinya dan teman-teman perwakilan yang lain datang ke DPRD kabupaten Madiun bukan untuk meminta bantuan Covid-19. Dirinya dan teman-teman perwakilan menginginkan DPRD menjembatani permintaan mereka ke pemerintah kabupaten setempat, agar mereka dapat bekerja kembali seperti sediakala meskipun harus menggunakan protokol kesehatan.

"Kami tegaskan kembali di sini kami bukan untuk meminta bantuan Covid-19, tapi kami meminta DPRD guna menjembatani permasalahan kami dengan pemkab. Agar diberikan solusi terkait relaksasi skema ijin hajatan maupun event. Karena kami rasa pemeritah hingga saat ini belum memberikan kejelasan dan kebijakan terkait bidang kerja kami," ujar Cak Unggul.

Ditemui usai pertemuan, ketua DPRD kabupaten Fery Sudarsono mengatakan pihaknya dengan tangan terbuka menerima dan menindaklanjuti keluhan serta permohonan para anggota forum pelaku seni dan budaya Madiun tersebut. 

"Kami dengan tangan terbuka menerima keluhan serta keinginan atau aspirasi dari teman-teman pelaku seni dan budaya. Insyaallah akan kita tindaklanjuti siang ini akan kami rapatkan dengan pimpinan fraksi. Dan pada prinsipnya kami paham bahwa teman-teman kesini ini bukan untuk meminta bantuan Covid-19. Tapi ingin kejelasan dan relaxasi kebijakan skema ijin hajatan dan event agar bisa bekerja kembali. Insyaallah akan kita jembatani nanti dengan pemerintah kabupaten Madiun," pungkas Fery Sudarsono.

Sekedar diketahui, hingga menuju new normal, para pekerja seni dan budaya ini belum mendapatkan kepastian terkait perijinan hajatan dan event. Padahal sudah tiga bulan lebih mereka mematuhi anjuran pemeritah. Selama itu juga mereka tidak menerima job maupun pekerjaan yang berkaitan dengan keahlian mereka.